ITB-Kemendes PDTT Tingkatkan Akses Air Bersih dan Listrik di Desa Wailabu Raja Ampat

ITB-Kemendes PDTT Tingkatkan Akses Air Bersih dan Listrik di Desa Wailabu Raja Ampat

Nasional | bandungraya.inews.id | Jum'at, 29 November 2024 - 20:50
share

RAJA AMPAT, iNewsBandungRaya.id - Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITB bekerja sama dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) meningkatan akses air bersih dan listrik di Desa Wailabu, Kecamatan Salawati Tengah, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, Rabu (20/11/2024).

Kegiatan di Desa Wailabu tersebut merupakan bagian dari total 86 kegiatan pengabdian masyarakat oleh DRPM ITB yang dilaksanakan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Langkah ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024, mendukung visi Nawa Cita untuk membangun dari pinggiran, serta meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah perbatasan.

Kegiatan itu dipimpin oleh Ir Joko Nugroho ST MT PhD sebagai ketua pelaksana program pengabdian masyarakat di Desa Wailabu, beserta beberapa teknisi dari program studdi Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air, yaitu, Soka Wiangga dan Darmanto Ady Saputra SST. 

Selain itu, terdapat mahasiswa terlibat dalam program ini, yaitu Reyhan Kharisma Ramadhan dan Rehan Al Baasiq. Keduanya merupakan mahasiswa dari prodi Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air.

 

Joko Nugroho mengatakan, Desa Wailabu, Kecamatan Salawati Tengah, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, memiliki potensi kuantitas air permukaan. Namun, terdapat tantangan dalam akses pemanfaatan karena kondisi geografis, infrastruktur dan ketersediaan energi yang terbatas. 

"DRPM ITB bekerja sama dengan Kemendes PDTT melaksanakan program pengabdian masyarakat untuk meningkatkan akses air baku melalui instalasi PV yang dilengkapi baterai dan instalasi tabung filter air untuk menghasilkan air bersih yang layak konsumsi," kata Joko Nugroho.

Pemasangan PLTS, ujar Joko, dilakukan pada Kamis (21/11/2024) dengan PV 4x565 W, inverter hybrid 3 kW, dan baterai 48V-100AH, dengan energi efektif digunakan sebesar 4,0 kWh. Dengan estimasi penyinaran 3 jam, maka energi yang dapat dipanen adalah sekitar 6 kWH. 

"Sehingga penggunaan pompa disarankan saat siang hari, agar surplus dari PV dapat langsung dimanfaatkan untuk operasi pompa," ujar Joko. 

Joko menuturkan, PLTS dipasang di dua lokasi. Lokasi pertama, PLTS digunakan untuk menyalakan pompa air baku 0,75HP. Sedangkan di lokasi kedua, digunakan untuk operasi pompa air dari sumur gali guna memenuhi kebutuhan warga sekitar dan dimanfaatkan sebagai suplai listrik. 

"Instalasi tabung filter air sumur telah menghasilkan air bersih dan layak dikonsumsi oleh masyarakat Desa Wailabu. Sistem penyediaan energi ini, ke depan bisa menjadi komplemen jika jaringan listrik PLN menjangkau kawasan ini," tuturnya.

 

Menurut Joko, PLTS telah berhasil meningkatkan akses air baku di dua lokasi berbeda. Selain itu, PLTS juga menjadi alternatif suplai listrik bagi warga sekitar dengan 4 kWh per hari. Instalasi tabung filter air sumur pada lokasi pertama telah menghasilkan air bersih yang layak untuk kebutuhan domestik.

Kepala Desa Wailabu Jonias Heronismus Mugu mengucapkan terima kasih banyak kepada Kemendes PDTT 3T dan DRPM ITB yang telah membantu masyarakat dalam penyediaan akses air bersih. 

"Mudah-mudahan ke depan dalam beberapa hal kami akan sampaikan lagi di aplikasi Desanesha. Kami berterima kasih juga kepada teknisi dan mudah-mudahan instalasi air bersih dan listrik ini dapat digunakan dengan baik,” kata Jonias Heronismus.

Topik Menarik