Pengamat Ungkap Risiko Timnas Indonesia usai Pecat Shin Tae-yong
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ikut menyoroti diberhentikannya Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia.
Sekretaris LPO PP Muhammadiyah, Fajar Junaedi mengatakan, Timnas Indonesia saat ini sedang dalam posisi kritis, lantaran timnas masih memiliki sisa pertandingan di Putaran Ketiga Piala Dunia 2026.
“Mengganti pelatih berarti butuh waktu itu adaptasi para pemain dengan pelatih. Pelatih baru tidak memiliki banyak waktu untuk adaptasi dengan pemain karena Indonesia akan berjumpa Australia dan Bahrain pada Maret 2025 nanti,” ucap Fajar, dikutip laman Muhammadiyah, Selasa (7/1/2025).
Sebagai Dosen Ilmu Komunikasi UMY, Fajar menjelaskan, dalam kajian ilmu komunikasi, pertemuan orang baru akan berhadapan dengan ketidakpastian, yang disebut dengan Uncertainty Reduction Theory.
“Menurut teori ini, ada dua jenis ketidakpastian yang muncul ketika individu saling berinteraksi, yaitu ketidakpastian kognitif dan ketidakpastian perilaku,” jelas Fajar yang juga pengamat sepak bola ini.
Ketidakpastian kognitif berkaitan dengan keyakinan, pengetahuan, dan informasi seseorang mengenai orang lain pada saat berinteraksi. Sedangkan ketidakpastian perilaku berkaitan pada bagaimana individu memperkirakan perilaku yang akan diambilnya ketika berinteraksi pada situasi tertentu.
Selain itu, pemain akan berhadapan dengan pelatih baru. Tentu butuh waktu untuk mengurangi ketidakpastian kognitif dan perilaku dalam proses komunikasi antara pemain dan pelatih.
“Faktor internal ini akan berkelindan dengan faktor eksternal, yaitu tekanan media dalam berbagai narasi dan framing pemberitaan, serta tekanan publik di berbagai platform media sosial,” ungkapnya.
“STY selama ini adalah sosok media darling yang dicintai media dan publik. Pelatih baru, siapapun orangnya, akan menghadapi tantangan internal dan eksternal ini,” tambahnya.
Dalam perspektif komunikasi, kata Fajar, bisa merujuk pada teori mindfulness, yaitu proses dimana seseorang secara sadar mengelola anxiety dan uncertainty terhadap orang lain dalam sebuah situasi komunikasi.
“Komunikasi efektif salah satunya sangat ditentukan oleh apakah seseorang mindful atau mindless dalam mengelola anxiety dan uncertainty. Pelatih baru dan para pemain bisa mengedepankan mindfulness untuk mengurangi ketidakpastian yang ada,” tandasnya.