Tentara Ukraina Ngeluh, Buat Apa Terima Amunisi dari Barat jika Senjata sudah Tua dan Usang?

Tentara Ukraina Ngeluh, Buat Apa Terima Amunisi dari Barat jika Senjata sudah Tua dan Usang?

Berita Utama | inews | Rabu, 5 Juni 2024 - 19:18
share

KIEV, iNews.id - Pengiriman amunisi ke Ukraina dinilai tidak akan secara signifikan meringankan situasi angkatan bersenjata negara itu. Pasalnya, artileri mereka sudah usang dan mulai rusak.

Kondisi tersebut terungkap lewat laporan The Telegraph pada Rabu (5/6/2024), dengan mengutip beberapa prajurit Ukraina. Bahkan jika kami menerima peluru tersebut, laras artileri kami sudah tua dan usang, kata salah satu penembak artileri Ukraina kepada surat kabar Inggris itu.

Tentara itu menuturkan, dia memperkirakan kemungkinan serangan di dalam wilayah Rusia hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan sasaran yang harus dibidik Ukraina.

Sementara itu, sejumlah tentara Ukraina lainnya mengatakan kepada The Telegraph bahwa mereka sudah mulai menerima gelombang pertama paket bantuan militer dari AS. Walaupun begitu, kondisi di garis depan pertempuran masih sulit karena militer Rusia memiliki pasokan amunisi yang jauh melebihi Ukraina.

Kamis (30/5/2024) pekan lalu, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada kantor berita Sputnik bahwa Presiden Joe Biden telah mengizinkan Ukraina melakukan serangan di wilayah Rusia dengan menggunakan senjata yang dipasok Amerika. Namun, serangan itu hanya dimaksudkan sebagai balasan atas serangan Rusia di Provinsi Kharkiv. Sementara Washington DC belum mengizinkan penggunaan senjata rudal jarak jauh, termasuk ATACMS, di Rusia.

Moskow sudah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat agar tidak melanjutkan pengiriman senjata ke Kiev sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022. Menurut Kremlin, hal itu hanya akan menyebabkan eskalasi konflik lebih lanjut.

Pada April 2022, Rusia mengirimkan nota diplomatik ke seluruh negara NATO mengenai masalah pasokan senjata mereka ke Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pun memperingatkan bahwa setiap kargo berisi senjata untuk Ukraina akan menjadi target sah serangan Rusia.

Topik Menarik