Penyakit ISPA Cukup Mengkhawatirkan, Periklindo Tolak Insentif Mobil Hybrid

Penyakit ISPA Cukup Mengkhawatirkan, Periklindo Tolak Insentif Mobil Hybrid

Berita Utama | okezone | Jum'at, 6 September 2024 - 03:30
share

PERSATUAN Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) tegas menolak pemberian insentif pada mobil hybrid. Penggunaan mesin pembakaran internal (ICE) menjadi salah satu alasan kendaraan ini belum bisa mendapatkan subsidi.

Sebagai informasi, ada beragam jenis hybrid yang diterapkan pada kendaraan yang dipasarkan di Indonesia. Tetapi, pada dasarnya kendaraan tersebut masih mengandalkan ICE untuk mengisi ulang daya baterai sehingga masih menghasilkan emisi, meski tidak terlalu besar.

“Periklindo sebagai satu-satunya perkumpulan industri kendaraan listrik di Indonesia, maaf, kami tidak mendukung (insentif) mobil hybrid. Kami menegaskan, kami tidak mendukung (insentif) mobil hybrid,” kata Tenggono Chuandra Phoa, Sekretaris Jenderal Periklindo, di Jakarta, Rabu 4 September 2024.

Periklindo sendiri menegaskan pemerintah harus fokus mengatasi polusi udara yang diklaim kendaraan bermotor menjadi penyumbang terbesar. Udara yang tak sehat membuat masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota besar mengalami penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

 

“Kita masih harus melihat anak-cucu kita di masa depan sehat (karena udara yang bersih). Saya dapat kabar, tanggungan BPJS untuk sakit paru-paru itu cukup besar. Kita menghindari itu,” ujarnya.

Melansir laman Kementerian Kesehatan, tren kasus ISPA di Indonesia dalam kurun waktu Januari hingga September 2023 cukup tinggi, yakni di kisaran 1,5-1,8 juta kasus secara nasional. Adapun tiga provinsi tertinggi terkait kasus ISPA adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

Selain itu, Tenggono merasa saat ini bahan bakar minyak (BBM) sudah disubsidi oleh pemerintah. Menurutnya, jika mobil hybrid diberikan insentif, maka penggunanya akan merasakan manfaat lebih besar dari pemerintah.

“Hybrid masih menggunakan fosil dan fosil juga didukung subsidi pemerintah. Kalau subsidi pemerintah ditambah baterai lagi, nggak cocok lah. Kami menyatakan yang sama dengan Pak Menko Airlangga, maaf kami tidak mendukung hybrid,” katanya.

Topik Menarik