Ratusan Eks Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Setia kepada NKRI, Minta Maaf ke Masyarakat

Ratusan Eks Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Setia kepada NKRI, Minta Maaf ke Masyarakat

Berita Utama | inews | Minggu, 8 September 2024 - 19:01
share

BEKASI, iNews.id - Ratusan mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) di Jabodetabek bersumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ikrar setia dilakukan menyusul deklarasi pembubaran JI pada akhir Juni 2024 lalu.

Ikrar dilakukan di Aula Muzdalifah, Asrama Haji Bekasi, Kota Bekasi pada Minggu (8/9/2024). Sejumlah mantan petinggi organisasi hadir di antaranya Amir JI periode 2004-2007 Zarkasih, Ketua Mantiqi II Ustaz Abu Fati dan sejumlah tokoh lainnya.

"Saya lihat antusias dari teman-teman JI dan mereka sangat peduli tentang pembubaran Al-Jamaah Islamiyah yang sudah dideklarasikan 30 Juni 2024," kata Zarkasih, Minggu (8/9/2024).

Zarkasih tidak menampik, banyak kesalahan yang pernah dilakukan dirinya dan juga anggota-anggotanya.

Menurutnya, ada sejumlah prinsip yang membuat organisasi ini berubah menjadi radikal. Prinsip tersebut kemudian menimbulkan pertumpahan darah.

"Karena itu berkaitan tentang jihad, ketika kita pada akhirnya nanti akan bertambah (pertumpahan) darah," ucapnya.

Zarkasih berpesan kepada mantan anggota JI agar tidak pernah berhenti mengevakuasi diri. Termasuk mengakui kesalahan di masa lampau.

Kita tidak harus malu untuk mengakui kalau itu adalah suatu kesalahan," kata Zarkasih.

Dia juga tak lupa meminta maaf kepada masyarakat atas aktivitas organisasinya yang merugikan bangsa dan negara.

"Kalau dalam perjalanan kami selama tiga dekade ini ada salah langkah, salah jalan, maka saya mewakili mereka semuanya meminta maaf kepada semuanya, terutama kepada bangsa ini," katanya.

Sebelumnya diberitakan, para anggota senior Jamaah Islamiyah (JI) mengumumkan pembubaran kelompok tersebut. Kelompok militan yang beroperasi di Asia Tenggara itu menjadi terkenal setelah peristiwa Bom Bali pada 2002.

Pengumuman pembubaran Jamaah Islamiyah disampaikan para anggota melalui tayangan video yang dirilis pada 30 Juni lalu. Dalam tayangan tampak 16 pemimpin JI mengumumkan kabar tersebut.

Mereka menegaskan kesetiaan terhadap NKRI serta hukum yang berlaku di Indonesia. Mereka juga menegaskan semua materi pelajaran di pesantren atau sekolah yang berafiliasi dengan JI akan diubah sehingga sesuai dengan pandangan Islam pada umumnya.

Topik Menarik