Cara Mendidik Anak Usia 3 Tahun yang Susah Diatur

CARA Mendidik Anak Usia 3 Tahun yang Susah Diatur , bisa disimak melalui artikel ini. Ini menjadi bahasan dan informasi penting bagi setiap orang tua, dalam proses mengurus dan membentuk perilaku buah hatinya.

Mendidik anak usia toodler, contohnya anak usia 3 tahun memang bukan tugas yang mudah. Tak sedikit di usia ini, anak menjadi sangat susah diatur. Maka dari itu, mempelajari strategi disiplin yang efektif sangat penting, untuk membantu mendidik anak yang susah diatur ini.

Dengan pendekatan yang konsisten, balita pun dapat diarahkan dengan baik. Simak beberapa cara mendidik anak usia 3 tahun yang susah diatur berikut ini, sebagaimana dihimpun dari dari Healthy Children dan Sebagaimana dilansir dari Healthy Children, Selasa (10/9/2024)

1. Tunjukkan dan jelaskan: Ajarkan anak-anak cara membedakan mana yang benar dan salah dengan memberikan contoh yang baik melalui tindakan dan kata-kata yang tenang. Jadilah teladan bagi mereka, tunjukkan perilaku baik yang nantinya mereka tiru.

2. Tetapkan batasan: Tetapkan aturan dengan jelas dan konsisten yang mudah diikuti oleh anak. Pastikan aturan tersebut dijelaskan dengan cara yang sesuai dengan usia mereka agar mereka dapat memahaminya dengan baik.

3. Dengarkan mereka: Mendengarkan dengan penuh perhatian sangatlah penting, biarkan anak menyelesaikan ceritanya sebelum memberikan solusi. Jika Anda melihat sang anak berperilaku buruk karena merasa cemburu, sebaiknya diskusikan perasaan mereka secara langsung daripada menghukum mereka.

4. Berikan mereka perhatian: Perhatian adalah alat paling kuat dalam mendisiplinkan anak secara efektif. Dengan memberikan perhatian pada perilaku baik, Anda dapat mencegah mereka berperilaku buruk. Ingat, setiap anak selalu menginginkan perhatian dari orang tuanya.

5. Tetap konsisten: Konsistensi sangat penting dalam mendisiplinkan anak. Jika Anda menetapkan aturan dan konsekuensi, pastikan hal itu selalu diterapkan. Hindari ancaman kosong yang hanya akan melemahkan kontrol Anda. Anak-anak belajar dari melihat perilaku orang tua, jadi jadilah contoh yang baik. Misalnya, jika Anda meminta anak membereskan mainannya, pastikan Anda juga merapikan barang-barang Anda sendiri untuk memberikan contoh yang sama.

6. Pakai trik distraksi: Jika anak mendekati benda berbahaya, katakan "tidak" dengan tenang dan alihkan perhatian anak ke aktivitas lain. Hal ini sangat efektif dalam mendisiplinkan anak, hindari hukuman fisik, seperti memukul, karena anak belum bisa menyesuaikan perilaku mereka dengan hukuman tersebut.

Selain itu, memukul memberi contoh buruk bahwa kekerasan bisa dilakukan saat marah. Para ahli juga menyarankan bahwa metode disiplin lain, seperti time-out, lebih efektif dibanding hukuman fisik.

7. Cegah anak mengamuk: Tantrum pada anak umum terjadi karena frustrasi, baik karena kesulitan mengekspresikan diri atau keinginan untuk bebas. Untuk menghindarinya, beri perhatian pada perilaku baik, beri kendali atas pilihan mereka sendiri, dan tawarkan aktivitas sesuai umur mereka. Jangan paksakan hal yang mungkin membuat mereka lelah atau frustrasi, dan bersikap fleksibel jika permintaan anak masih bisa dituruti

8. Jaga sikap saat anak marah: Jika anak Anda mengamuk, tetap tenang dan jangan panik, pahami penyebab amukan dan beri perhatian yang sesuai, seperti menghibur setelah anak merasa sedih. Abaikan amukan untuk mengurangi perilaku mencari perhatian, sambil tetap dalam jangkauan penglihatan.

Latih anak menenangkan diri dan pujilah mereka saat berhasil mengontrol emosi mereka, jangan imingi anak dengan hadiah ketika mereka berperilaku buruk.