Viral Tren Berjemur Sinar Matahari di TikTok, Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Kulit
MEDIA sosial telah menjadi tempat utama untuk berbagi tips kecantikan dan perawatan kulit. Namun, tidak semua tips yang beredar di platform TikTok adalah saran yang aman atau didukung oleh bukti ilmiah. Tren terbaru yang menjadi perhatian adalah klaim bahwa paparan sinar matahari atau bahkan berjemur di tempat penyamakan kulit dapat menyembuhkan jerawat.
Pengguna TikTok yang mengikuti tren ini percaya bahwa dengan membakar kulit di bawah sinar matahari, jerawat akan hilang. Namun, para ahli kesehatan kulit dengan tegas menyatakan bahwa klaim ini tidak hanya salah, tetapi juga berbahaya.
Mengutip dari YahooNews, Selasa (1/10/2024) paparan sinar UV dari matahari atau tanning bed memang bisa memberikan efek sementara yang terlihat pada kulit, seperti mengurangi kemerahan akibat jerawat. Namun, efek ini tidak bersifat terapeutik dan hanya terjadi secara sementara.
Lebih penting lagi, paparan sinar UV yang tidak terkontrol dapat merusak lapisan kulit dan menyebabkan kerusakan permanen. Salah satu dampak yang paling mengkhawatirkan adalah peningkatan risiko kanker kulit, terutama melanoma, salah satu jenis kanker yang paling mematikan.
Bahkan, satu kali terbakar sinar matahari pada masa kanak-kanak atau remaja dapat melipatgandakan risiko terkena kanker kulit di kemudian hari. Selain itu, paparan sinar UV juga mempercepat proses penuaan kulit. Radiasi UV merusak kolagen dan elastin, protein yang berperan penting dalam menjaga kulit tetap kencang dan elastis.
Ketika kolagen dan elastin rusak, kulit kehilangan kemampuan alaminya untuk pulih dari kerusakan, yang mengakibatkan munculnya keriput, bintik-bintik penuaan, dan kulit kendur. Efek ini dikenal sebagai photoaging, dan semakin sering seseorang terpapar sinar UV, semakin cepat penuaan kulit terjadi.