Hizbullah Umumkan Rudal Baru dengan Mengebom Pangkalan Militer Israel Dekat Tel Aviv
Hizbullah mengumumkan rudal barunya “Fateh 1” pada hari Rabu (6/11/2024) dengan menargetkan pangkalan militer Israel dekat Tel Aviv.
“Pangkalan Tzrifin dekat Bandara Ben Gurion di selatan Tel Aviv diserang sore ini,” ungkap gerakan itu dalam pernyataan media. “Pangkalan itu berisi sekolah pelatihan militer.”
Ditambahkannya bahwa “serangan rudal kualitatif” digunakan dalam serangan itu, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Namun, Hizbullah mengatakan dalam pernyataan video kemudian bahwa pengeboman pangkalan Tzrifin dilakukan dengan “rudal permukaan-ke-permukaan Fateh 1”, yang digunakan untuk pertama kalinya pada hari Rabu.
Rudal itu memiliki berat total 3.450 kg, jangkauan 300 km dan membawa hulu ledak 500 kg.
Gerakan itu juga mencatat Fateh 1 akurat hingga dalam jarak 10 meter dan dapat diluncurkan dari platform tetap atau bergerak.
Sementara negara penjajah itu tidak mengomentari pengumuman Hizbullah tentang pengeboman pangkalan Tzrifin, militer Israel mengatakan sebelumnya, "Setelah sirene peringatan yang diaktifkan beberapa saat lalu di wilayah Tel Aviv yang lebih luas, satu rudal yang diluncurkan dari wilayah Lebanon berhasil dicegat."
Israel dan Hizbullah telah terlibat dalam baku tembak lintas batas selama beberapa tahun, dan bahkan lebih dari itu sejak Oktober tahun lalu, ketika Israel melancarkan serangan militernya terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Genosida oleh Israel di Gaza telah menewaskan 44.000 warga Palestina, terutama wanita dan anak-anak, dan melukai 103.000 warga lainnya.
Diperkirakan 11.000 orang hilang, diduga tewas, di bawah reruntuhan rumah mereka dan infrastruktur sipil lainnya yang dihancurkan oleh Israel.
Hizbullah bersikeras mereka menargetkan pangkalan militer di negara kolonial itu sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina.
Namun, sejak 23 September, Israel telah memperluas aksi genosidanya di sebagian besar Lebanon, termasuk ibu kota Beirut, dengan serangan udara, serta invasi darat di selatan.
Israel telah menewaskan 3.050 warga Lebanon dan melukai hampir 14.000 orang, termasuk sejumlah besar anak-anak dan wanita. Sekitar 1,4 juta warga Lebanon telah mengungsi akibat serangan Israel.
Ini adalah kelima kalinya Israel menginvasi Lebanon, setelah melintasi perbatasan nominal pada tahun 1948, 1978, 1982, dan 2006.
Negara apartheid tersebut telah menduduki wilayah Shebaa Farms di Lebanon sejak tahun 1967.