Muliaman Ungkap Pesan Prabowo sebelum Danantara Diluncurkan

JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto akan meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara pada tahun ini. Kepala Negara berpesan agar persiapan peresmian Danantara terus dimatangkan dan dipercepat, dengan prinsip kehati-hatian.

Beliau (Presiden) cuman berpesan secepat mungkin dengan kehati-hatian tinggi, saya kira cuma itu, ujar Kepala BP Danantara Muliaman Hadad di Istana Negara, Jakarta Pusat, dikutip, Selasa (26/11/2024).

Muliaman menambahkan, peluncuran Danantara dipastikan akan dilakukan pada tahun ini. Hal ini menyusul rampungnya Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai payung hukum badan baru itu.

Namun, jadwal peresmian badan investasi baru tersebut masih disesuaikan dengan jadwal Prabowo. Meski begitu, dipastikan akan diluncurkan tahun ini.

Ya nanti kita lihat waktunya pak Presiden ya. (Akhir tahun ini?) Insyaallah, iya iya, katanya.

Saat ditemui secara terpisah, Wakil Kepala BP Danantara, Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang menjelaskan, setelah terbitnya payung hukum lembaga investasi yang mereka pimpin ini langsung tancap gas dan mengeksekusi sejumlah program.

Begitu kembali Presiden dari luar negeri, sesegera mungkin dilakukan, diterbitkan (PP dan Perpres), ucap Kaharuddin Djenod kepada iNews.id .

Prosesnya sedang proses untuk finalisasi beberapa Peraturan Pemerintah dan Perpres, katanya.

Sebelumnya, Danantara dijadwalkan diluncurkan pada 7 November 2024, namun hal itu urung dilaksanakan karena lawatan Prabowo ke sejumlah negara. Badan baru ini memang disiapkan pemerintah untuk mendukung visi dan misi Prabowo, terutama memasifkan investasi di Tanah Air.

Kita lihat bagaimana kebijakan Presiden nanti dikeluarkan, kapan dikeluarkan. Intinya Danantara sekarang sedang dipersiapkan untuk bisa mendukung secara total Presiden Prabowo mencapai visi-misinya, katanya.

Pada tahap awal, Danantara akan menaungi tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan dana kelolaan diperkirakan mencapai 600 miliar dolar AS atau setara Rp9.520 triliun (mengacu kurs Rp15.880 per dolar AS).

Tujuh perseroan negara terdiri atas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.

Selain itu, Danantara juga membawahi SWF Indonesia Investment Authority (INA). Peleburan INA ke Danantara menjadikan dana kelolaan atau asset under management (AUM) berada di angka 10,8 miliar dolar AS. Jumlah ini baru tahap awal dan berasal dari INA.

Adapun total AUM yang akan dikelola BP Danantara 982 miliar dolar AS atau setara Rp15.584 triliun.