Prabowo Kirim Bantuan Rp13,8 Miliar ke Korban Gempa Dahsyat M7,4 Vanuatu Hari Ini
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto melepas bantuan kemanusiaan pascagempa dahsyat yang mengguncang Vanuatu senilai USD845.000 atau Rp13,8 miliar pada hari ini, Jumat,( 27/12/ 2024). Diketahui, Gempa berkekuatan M 7,4 mengguncang wilayah dekat Port Vila, kota terbesar di Vanuatu pada Selasa (17/12)
Gempa ini terjadi pada kedalaman 57 kilometer dan menyebabkan kerusakan besar di negara yang terdiri dari 80 pulau, tempat tinggal sekitar 330.000 orang.
Sebelumnya, pemerintah telah menggelar Rapat Tingkat Menteri (RTM) membahas pemberian bantuan kemanusiaan. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan bahwa, bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia melalui BNPB sebanyak 19 jenis barang yang berupa peralatan, obat-obatan, dan permakanan dengan total sebanyak 50,2 ton.
"Bantuan yang akan diberikan pemerintah melalui BNPB berupa 19 jenis barang kebutuhan dasar seperti peralatan, obat-obatan, dan permakanan," ungkap Suharyanto dalam keterangan resminya.
Raih 50,09 Suara, Tim Pramono-Doel Yakin Tak Ada Selisih Rekapitulasi C1 Internal dengan KPU
Suharyanto juga menjelaskan bahwa bantuan yang dibawa dari Indonesia ke Vanuatu akan dibawa dengan tiga armada pesawat. "Nanti bantuan kita bawa dengan menggunakan tiga armada pesawat dengan pembagian sebanyak satu pesawat penumpang untuk delegasi dan dua pesawat kargo untuk barang," imbuhnya.
Adapun jadwal pengiriman, Suharyanto menambahkan bahwa, bantuan akan diberangkatkan dari Jakarta pada Jumat (27/12).
"Insya Allah tanggal 27 Desember nanti bantuan bisa dilepas oleh Bapak Presiden, dan diharapkan dapat membantu para korban terdampak di Vanuatu," kata Suharyanto menambahkan.
Tidak hanya mengirimkan bantuan logistik dan peralatan, Pemerintah Indonesia juga akan mengirim Emergency Medical Team (EMT) yang rencananya berjumlah 10 orang tenaga kesehatan yang dibawahi oleh Kementerian Kesehatan.
Pemerintah memastikan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Negara Vanuatu ini dipastikan tidak akan mengganggu penanganan bencana di dalam negeri