Keren, Dua Qori Kaltim Wakili Indonesia di Ajang MTQ Internasional 2025
JAKARTA, iNewsKutai.id - Dua qori Kaltim akan mewakili Indonesia pada ajang MTQ Internasional di Jakarta yang digelar mulai 28 Januari–2 Februari 2025.
Kedua delegasi Kaltim tersebut yakni Imranul Karim dari Kabupaten Kutai Timur dan Yasin Albarr dari Kota Samarinda. Ketua LPTQ Kaltim Sri Wahyuni berharap keduanya bisa mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional tersebut.
"Mohon doa dan dukungan masyarakat Indonesia untuk dua delegasi asal Kaltim yang akan mewakili Indonesia. Kita berharap keduanya dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional," kata Sri Wahyuni dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Senin (17/1/2025).
Imranul Karim dan Yasin Albarr akan bersaing dengan 60 peserta dari 38 negara yang berpartisipasi dalam perhelatan tersebut. Peserta ini merupakan hasil seleksi online dari 187 negara.
Peserta tersebut terdiri dari 19 negara di Asia, 14 negara Afrika, 4 negara Eropa, dan 1 negara dari Benua Amerika. Sebanyak 17 peserta pada cabang Tilawah Putra; 7 peserta Tilawah Putri; 19 peserta Tahfiz Putra, dan 17 peserta Tahfiz Putri.
Sebelumnya, Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi mengatakan, penyelenggaraan MTQ Internasional itu merupakan upaya memperkuat peran Indonesia sebagai pusat peradaban Islam dunia.
"Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Ini menjadi alasan kuat bagi Indonesia untuk tampil sebagai rujukan dalam penyebaran Islam yang moderat dan damai," ujar Zayadi di Jakarta, Senin (13/1/2025) lalu.
Menurutnya, MTQ Internasional bukan sekadar ajang lomba baca Al-Qur’an, tetapi momentum memperkenalkan wajah Islam Indonesia yang moderat, toleran, dan inklusif.
"MTQ Internasional merupakan bagian dari soft diplomacy Indonesia untuk mempererat hubungan bilateral dan multilateral dengan banyak negara," katanya.
Zayadi menambahkan, MTQ Internasional ini menjadi yang pertama setelah 10 tahun terakhir. MTQ sebelumnya digelar pada 2015.
"Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari lebih dari 187 negara yang mengikuti tahap pra-kualifikasi pada akhir 2023," tambah Zayadi.