Rupiah Terus Melemah, Kini ke Level Rp16.846 per USD
JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS terus melemah. Pada pembukaan perdagangan hari Selasa pagi (8/4/2025), Rupiah melemah sebesar 24 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.846 per USD dari sebelumnya Rp16.822 per USD.
Sekadar informasi, Bank Indonesia (BI) mengambil langkah cepat untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah yang tertekan akibat gejolak pasar global.
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar Senin (7/4/2025), BI memutuskan untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing, baik di pasar luar negeri maupun domestik.
“Langkah ini diambil sebagai respons atas meningkatnya tekanan global setelah Amerika Serikat dan Tiongkok terlibat dalam kebijakan tarif balasan. Ketegangan perdagangan tersebut telah memicu kepanikan di pasar keuangan global, mendorong keluarnya arus modal dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia,” ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso.
Di tengah libur panjang Lebaran, BI mencatat tekanan terhadap nilai tukar Rupiah terjadi di pasar luar negeri, terutama melalui instrumen Non Deliverable Forward (NDF).
Untuk meredam gejolak ini, BI telah melakukan intervensi secara aktif di pasar Asia, Eropa, dan New York.
Mulai hari Selasa (8/4/2025), saat pasar domestik kembali dibuka, BI akan melanjutkan intervensi secara agresif. Ini mencakup intervensi di pasar valas (baik spot maupun DNDF) dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
Selain itu, BI juga akan mengoptimalkan instrumen likuiditas Rupiah guna memastikan ketersediaan dana di pasar uang dan sistem perbankan.
Adapun langkah-langkah ini bertujuan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan mempertahankan kepercayaan pelaku pasar serta investor terhadap perekonomian Indonesia.