Roy Suryo Analisis Foto di Ijazah Jokowi Pakai AI, Singgung Sosok Dumatno Budi Utomo
JAKARTA, iNews.id - Pakar telematika Roy Suryo mengaku telah menganalisis foto pada ijazah Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi) yang beredar di media sosial. Analisis dilakukan menggunakan bantuan teknologi error level analysis (ELA) hingga artificial intelligence (AI).
Roy mengungkapkan foto yang ada di ijazah itu bukan Jokowi. Menurut dia, pria dalam foto itu merupakan sepupu Jokowi, Duratno Budi Otomo.
Dia menceritakan proses analisis yang dilakukannya. Semula, dia membandingkan foto itu dengan gambar Jokowi.
"Jadi pas fotonya menjadi menarik, apakah ini benar Pak Jokowi? Saya kemudian cari gambarnya Pak Jokowi sekarang, karena kan ada program yang bisa digunakan untuk mendeteksi foto itu sama gak, jadi namanya face comparation dan face recognition," ujar Roy dalam dialog di channel YouTube Abraham Samad SPEAK UP, dilihat Jumat (18/4/2025).
Hasilnya, kata dia, mengejutkan. Aplikasi yang dia pakai menunjukkan foto pada ijazah yang beredar di media sosial dengan gambar Jokowi tidak memiliki kecocokan. Berdasarkan hasil pencocokan itu, dia memastikan pria dalam foto itu bukan Jokowi.
"Mohon maaf akhirnya saya harus bilang apa adanya, begitu dengan program itu, ketika itu gambar Pak Jokowi saya saandingkan dengan foto Mr X ini, jawabannya apa? Mismatched, atau tidak match. Saya pastikan itu bukan Jokowi, 99,9 persen," kata Roy.
Dia menerima informasi sosok pada foto itu yakni Hari Mulyono, mantan adik ipar Jokowi. Namun setelah dikomparasi, lagi-lagi hasilnya tidak cocok.
Roy mengaku mendapat informasi lain yang menyebut sosok pada foto itu yakni Dumatno Budi Utomo. Menurut dia, Dumatno merupakan sepupu Jokowi.
Dia kemudian mencocokkan foto Dumatno dengan gambar pada ijazah Jokowi. Dia menggunakan tujuh parameter dalam analisis ini.
Hasilnya, kata Roy, kecocokan foto Dumatno dengan gambar pada ijazah Jokowi mencapai lebih dari 80 persen.
"Kaget saya terus terang. Kesimpulannya lebih dari 80 persen ini matched dengan foto di ijazah. Saya berani pastikan foto di ijazah itu adalah miliknya Dumatno Budi Utomo, sepupunya Jokowi," kata Roy.
Klarifikasi Jokowi
Jokowi pun buka suara terkait tudingan ijazah palsu tersebut. Dia mempertimbangkan menempuh jalur hukum karena merasa difitnah.
"Saya mempertimbangkan untuk melaporkan dan membawa ini ke ranah hukum," kata Jokowi usai menerima kedatangan TPUA di Kota Solo, Rabu (16/4/2025).
Jokowi menegaskan, ijazah asli akan ditunjukkan jika diperintahkan oleh pengadilan. "Kalau ijazah asli dimintah hakim untuk ditunjukkan, saya siap untuk datang dan menunjukkan asli. Tapi hakim yang meminta," ucapnya.
Dia pun menunjukkan ijazah asli mulai dari SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi kepada wartawan. Namun, wartawan dilarang mengabadikan ijazah tersebut.
Terlihat ijazah yang ditunjukkan mulai dari SDN Tirtoyoso, SMP Negeri 1 Solo, SMA Negeri 6 Solo, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
UGM Pastikan Jokowi Alumnus Fakultas Kehutanan
Sementara itu, Sekretaris UGM Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu menyatakan Jokowi merupakan alumnus Fakultas Kehutanan UGM. Menurut dia, Jokowi lulus pada 1985.
"Yang bersangkutan (Jokowi) telah melaksanakan seluruh proses studi yang dimulai sejak tahun 1980 dengan nomor mahasiswa 80/34416/KT/1681 dan diwisuda pada tanggal 5 November 1985," kata Andi Sandi Antonius.
Wakil Rektor UGM Wening Udasmoro menambahkan, Jokowi tercatat dari awal sampai akhir melakukan Tridarma Perguruan Tinggi di UGM. Bukti-bukti Jokowi kuliah tersimpan rapi di Fakultas Kehutanan.
"Jadi itu sudah kami sampaikan secara lengkap, misalnya kami memiliki ijazah dari mulai STTB waktu SMA, kemudian dokumen-dokumen lain, termasuk proses verbal ketika ujian skripsi, dan kami tadi juga membawa skripsi beliau," kata Wening.
Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta menjelaskan, ijazah kelulusan Joko Widodo diterbitkan setelah yang bersangkutan menyelesaikan seluruh tahapan akademik sesuai ketentuan kampus. Dia mengatakan ijazah asli berada di tangan Jokowi.
"Tentu saja, ijazah asli dimiliki langsung oleh Pak Jokowi. Sementara kami hanya menyimpan salinan atau fotokopinya," tutur Sigit.
