DPRD Bojonegoro Minta Semua Komisioner KPU Mundur, Jika Tak Mampu Melaksanakan Debat
BOJONEGORO, iNews.id - Seluruh Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bojonegoro, diminta untuk mundur jika tak mampu melaksanakan debat pilkada 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi A DPRD Bojonegoro, Choirul Anam saat memimpin hearing, atau rapat dengar pendapat bersama KPU dan Bawaslu Bojonegoro, rabu (6/11/24).
"Kami minta mundur semuanya (komisioner KPU), kalau tidak terlaksananya debat selanjutnya," ujar Politisi PPP ini.
Pernyataan itu disampaikan pria yang akrab disapa Irul, karena pihak KPU sudah dua kali tak mampu melaksanakan debat, pertama karena dihentikan setelah terjadinya kericuhan, pada 19 oktober, sementara rencana debat kedua pada 1 november 2024 juga ditunda.
"Kami serius akan berkirim surat ke KPU RI dan Provinsi jika debat kembali tak terlaksana, karena debat itu penting bagi publik untuk mengetahui visi misi paslon," tambahnya.
Sementara itu, ketiga komisioner KPU Bojonegoro yang hadir, diantaranya Ariel Sharon, Solahudin, serta Waryono mengaku siap menjalankan debat pilkada Bojonegoro.
"Malam ini kami akan kembali membahas terkait teknis pelaksanaan debat, rencananya akan ada 2 kali Untuk debat perdana yang gagal materinya akan kami gabung di dua kali debat ini, durasinya kita tambah," kata Devisi Penyelenggaraan KPU Bojonegoro, Ariel Sharon.
Komisioner KPU Bojonegoro juga meminta maaf kepada masyarakat atas terjadinya "kegaduhan" soal debat ini, hingga menjadi perbincangan publik secara luas.
"Kami memohon maaf kepada masyarakat, alasan utama ditundanya debat kedua karena kami ini serba salah dalam melakukan keputusan, keputisan itu mengandung banyak sekali resiko," bebernya.
"Kami menghitung resiko terkecil mana, kami sudah melakukan upaya preventif, kami juga sudah koordinasi dengan KPU provinsi," pungkasnya.
Pihak KPU berjanji akan menyelesaikan pembahasan soal debat malam ini, atau paling lambat besok kamis (7/11/24), keputusannya akan disampaikan ke DPRD Bojonegoro.