Segini Anggaran Subsidi Energi di Tahun Pertama Prabowo, Paling Besar untuk Bensin atau Elpiji?

Segini Anggaran Subsidi Energi di Tahun Pertama Prabowo, Paling Besar untuk Bensin atau Elpiji?

Ekonomi | inews | Kamis, 29 Agustus 2024 - 10:17
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Komisi VII DPR RI telah menetapkan alokasi anggaran subsidi energi untuk tahun anggaran 2025. Adapun fokus utama subsidi tahun depan tetap pada Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Berdasarkan hasil rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI, total volume BBM bersubsidi yang dialokasikan pada tahun 2025 mencapai 19,41 juta kiloliter (KL). Rinciannya, minyak tanah sebesar 0,52 juta KL dan minyak solar sebesar 18,89 juta KL.

Sedangkan, untuk elpiji 3 kg, pemerintah mengalokasikan volume sebesar 8,2 juta metrik ton. Menurut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia penetapan alokasi subsidi ini mengalami penurunan dibanding dengan target tahun sebelumnya sebesar 19,58 juta KL.

Hal itu didorong rencana efisiensi penyaluran BBM Bersubsidi tahun 2025 agar lebih tepat sasaran. Sehingga, orang dengan kendaraan mewah tidak menyalahgunakanan subsidi.

"Harapannya jangan ada lagi mobil-mobil mewah memakai barang-barang subsidi," ucap Bahlil di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Pemerintah sendiri telah mengusulkan untuk mempertahankan besaran subsidi untuk solar sebesar Rp1.000 per liter pada tahun 2025. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi dari kenaikan harga BBM.

Selain BBM dan LPG, pemerintah juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp90,22 triliun untuk subsidi listrik pada tahun 2025 dan naik dari target tahun 2024 sebesar Rp73,24 T. Angka ini mencakup sisa kurang bayar tahun 2023 sebesar Rp2,02 triliun.

"Kenaikan tersebut didorong oleh perkiraan kenaikan jumlah penerima subsidi listrik dari 40,89 juta pelanggan di tahun 2024 menjadi 42,08 juta di tahun 2025," tutur dia.

Topik Menarik