Geser Aliko Dangote, Johann Rupert Jadi Orang Terkaya di Afrika

Geser Aliko Dangote, Johann Rupert Jadi Orang Terkaya di Afrika

Ekonomi | inews | Jum'at, 30 Agustus 2024 - 05:20
share

CAPE TOWN, iNews.id - Miliarder asal Afrika Selatan, Johann Rupert kini menjadi orang terkaya di Afrika setelah kekayaannya melonjak 1,9 miliar dolar AS menjadi 14,3 miliar dolar AS atau setara Rp220,63 triliun, menurut data Indeks Miliarder Bloomberg. Dengan begitu, Rupert menggeser pengusaha asal Nigeria Aliko Dangote dari posisi orang terkaya di benua tersebut.

Mengutip BBC, Rupert mengendalikan Richemont, salah satu perusahaan barang mewah terbesar di dunia, yang memiliki merek seperti Cartier dan Montblanc. Kini dia menempati posisi ke-147 orang terkaya di dunia, 12 peringkat di atas Dangote.

Adapun, kenaikan kekayaan bersih Rupert didukung oleh kinerja yang kuat di sektor barang mewah. Selain Richemont yang berkantor pusat di Swiss, perusahaan lain yang dimilikinya termasuk Remgro, perusahaan investasi Afrika Selatan dengan saham di lebih dari 30 perusahaan.

Rupert diketahui mewarisi bisnis keluarga dari ayahnya, Anton Rupert, dan telah mengembangkannya dari yang awalnya hanya bergerak di bidang tembakau menjadi usaha barang mewah bernilai miliaran dolar.

Pengusaha tersebut kuliah di University of Stellenbosch untuk belajar ekonomi, tetapi memutuskan berhenti untuk bergabung dengan bisnis ayahnya pada tahun 1984.

Rupert juga dikenal vokal tentang isu politik dan lingkungan di Afrika Selatan dan berkampanye menentang kekuasaan minoritas kulit putih. Dia juga menerima beberapa penghargaan atas kegiatan bisnisnya.

Miliarder tersebut tinggal di Cape Town, di mana dia memiliki rumah mewah. Rupert juga dilaporkan memiliki beberapa properti di Jenewa dan London.

Sementara, kekayaan Dangote menurun sebesar 1,7 miliar dolar AS tahun ini, sehingga kekayaan bersihnya menjadi 13,4 miliar dolar AS atau setara Rp206,73 triliun. Penurunan ini menggarisbawahi lingkungan ekonomi Nigeria yang menantang, tempat konglomerasinya beroperasi.

Sejak menjabat sebagai Presiden Nigeria pada tahun lalu, Bola Tinubu telah menerapkan sejumlah reformasi ekonomi di negara terpadat di Afrika tersebut, termasuk pencabutan subsidi bahan bakar, yang telah menyebabkan inflasi tinggi mencapai lebih dari 30 persen.

Penurunan tajam nilai naira telah berdampak signifikan terhadap Dangote, yang kekayaannya sebagian besar terkait dengan aset dalam mata uang lokal.

Pengusaha berusia 66 tahun itu meraup kekayaannya dari industri semen dan gula. Terbaru, dia membuka kilang minyak di pusat ekonomi Nigeria, Lagos pada tahun lalu.

Kerajaan bisnisnya, Dangote Group, juga menghadapi sejumlah kemunduran dalam beberapa bulan terakhir akibat penundaan produksi di kilangnya dan gangguan rantai pasokan.

Menurut majalah Forbes, Dangote dinobatkan sebagai orang terkaya di Afrika selama 13 tahun berturut-turut meskipun negara tersebut mengalami kesulitan ekonomi. Namun, indeks miliarder Bloomberg terbaru menempatkannya di urutan kedua di Afrika dan ke-159 secara global.

Miliarder Afrika Selatan lainnya, Nicky Oppenheimer menduduki peringkat ketiga orang terkaya di Afrika dengan kekayaan bersih sebesar 11,3 miliar dolar AS, diikuti oleh Nassef Sawiris, pengusaha asal Mesir, dengan kekayaan sebesar 9,48 miliar dolar AS. Investor Afrika Selatan Natie Kirsh melengkapi daftar lima miliarder Afrika teratas dengan kekayaan 9,22 miliar dolar AS.

Topik Menarik