IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat, Saham ITMG-ULTJ Jadi Rekomendasi

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini berpotensi menguat sepanjang perdagangan, Jumat (30/8/2024). Pergerakan indeks saham berada pada kisaran 7.600-7.700.

Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto menuturkan, investor asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp1 triliun pada perdagangan kemarin. Angka ini jumlah yang sangat besar terlepas dari IHSG yang berakhir melemah.

"Seolah investor asing justru memanfaatkan dengan baik pelemahan di akhir sesi 2 sebagai kesempatan belanja diskon. Lalu bagaimana dengan siklus IHSG yang katanya melemah di bulan September?," kata William dalam analisisnya, Jumat (30/8/2024).

Menurutnya, memang benar ada kecenderungan IHSG melemah di bulan September, namun sepertinya tidak semenakutkan yang diceritakan.

"IHSG hanya melemah cukup parah di bulan September tahun 2015 dan 2020, yang mana pada waktu itu ada 2 kejadian crash. Namun selebihnya hanya pelemahan normal tidak mencapai -3 persen seperti yang terjadi pada bulan Mei," tuturnya.

Secara teknikal, pergerakan IHSG masih dalam kondisi strong uptrend, dengan candlestick menguat di atas MA5 dan MA20, level 7.600 menjadi support dan pada perdagangan kemarin nampak pembentukan resistance pada 7.700.

"Pola candlestick IHSG membentuk shooting star yang mana merupakan indikasi tekanan jual yang besar. Ada demand zone pada area 7507-7594, IHSG berada pada kondisi aman selama di atas demand zone ini," kata dia.

Berikut saham-saham yang direkomendasikan secara teknikal:

ITMG, buy, support 26300, resistance 27350.
Pergerakan harga membentuk pola inverted head & shoulders dengan neckline pada 27350 (pola belum terkonfirmasi).

SILO, buy, support 2740, resistance 2900.
Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.

ERAL, buy, support 242, resistance 290.
Pergerakan harga membentuk pola inverted head & shoulders dengan neckline pada 268.

ULTJ, buy, support 1775, resistance 1975.
Pergerakan harga membentuk demand zone pada area 1775-1840.