BSN Gandeng YLKI Dorong Masyarakat Memilih Produk Ber-SNI
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Kasus produk makanan impor yang tidak memenuhi standar keamanan telah memicu kekhawatiran di masyarakat, terutama terkait kesehatan anak-anak. Contohnya, kasus camilan impor asal China yang menyebabkan keracunan pada beberapa siswa di Sukabumi. Kasus semacam ini menunjukkan bahwa produk-produk yang tidak berstandar yang masuk ke Indonesia dapat membahayakan kesehatan.
Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Badan Standarisasi Nasional (BSN), Zakiyah, menjelaskan bahwa kesadaran konsumen dalam memilih produk yang sudah berstandar, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI), sangat penting. Dengan memilih produk ber-SNI, konsumen dapat memastikan keamanan, kualitas, serta kesehatan produk yang dikonsumsi. Selain itu, langkah ini juga mendukung perlindungan konsumen dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri.
"SNI adalah satu-satunya tanda mutu di Indonesia. SNI bisa menjadi acuan bagi masyarakat untuk memastikan keamanan dan kualitas produk. Kami akan terus memberikan edukasi kepada konsumen agar lebih selektif dalam memilih produk sehingga terlindungi dari barang-barang yang tidak berkualitas," ujarnya di Jakarta, Kamis (24/10/2024).
Plt. Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Indah Suksmaningsih, menekankan pentingnya SNI sebagai upaya negara untuk melindungi masyarakat. Ada dua keunggulan SNI. Pertama, dapat digunakan sebagai rujukan dalam penyelesaian sengketa antara produsen dan konsumen. Kedua, SNI merupakan bukti kehadiran negara dalam melindungi masyarakatnya.
"Edukasi tentang SNI adalah langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih produk yang berstandar," pungkasnya.