Menjelang RUPS Pertamina, Duet Simon Aloysius Mantiri – Mochamad Iriawan Dinilai Sesuai

Menjelang RUPS Pertamina, Duet Simon Aloysius Mantiri – Mochamad Iriawan Dinilai Sesuai

Ekonomi | tangsel.inews.id | Jum'at, 25 Oktober 2024 - 15:40
share

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Kementerian BUMN berencana menduetkan Simon Aloysius Mantiri dan Mochamad Iriawan sebagai Direktur Utama dan Komisaris Utama baru PT. Pertamina (Persero) melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan datang. Pilihan ini dinilai tepat, mengingat keduanya memiliki kedekatan dengan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini diharapkan dapat menjamin kepemimpinan yang solid guna memastikan ketahanan energi nasional. Selain itu, keduanya diyakini memahami visi Presiden Prabowo untuk membawa Pertamina menuju kemandirian energi.

“Dengan memiliki 111 objek vital nasional, Pertamina akan terbantu oleh Komjen Pol (Purn) Mochamad Iriawan sebagai Komisaris Utama. Pengalaman panjangnya di Polri dapat meningkatkan koordinasi, pengawasan, dan sinergi antara Pertamina dan Polri. Sementara Simon Aloysius Mantiri, yang akan dilantik sebagai Direktur Utama, adalah profesional berpengalaman dalam industri energi, diyakini mampu mengelola operasi Pertamina dan mempertahankan pertumbuhan laba,” ujar Jerry Massie, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/10/2024).

Jerry menambahkan bahwa meskipun keduanya berasal dari partai Gerindra, hal ini seharusnya tidak dipermasalahkan karena mereka memiliki kualifikasi profesional. Selama tahun 2023, PT. Pertamina mencatatkan laba sebesar US$ 4,77 miliar atau sekitar Rp. 72,7 triliun, naik 17 dibandingkan tahun sebelumnya. “Tolok ukur keberhasilan kepemimpinan mereka bisa dilihat nanti, seberapa mampu mereka mempertahankan pertumbuhan laba di kisaran tersebut,” lanjutnya.

Simon Aloysius Mantiri, calon Dirut PT. Pertamina, berasal dari Kawanua dan merupakan anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra. Ia adalah mantan Personal Assistant CEO PT. Nusantara Energi, perusahaan milik Presiden Prabowo Subianto yang membawahi sekitar 27 anak perusahaan di berbagai sektor, seperti batubara, perkebunan, hingga kepala sawit. Ia juga menjabat sebagai Direktur PT. Nusantara Energi Indonesia, perusahaan investasi yang bekerja di berbagai industri, seperti transportasi laut, energi terbarukan, dan jasa pertambangan.

Sementara itu, calon Komisaris Utama PT. Pertamina, Mochamad Iriawan atau yang dikenal sebagai Iwan Bule, adalah purnawirawan Polri berpangkat Komisaris Jenderal. Ia telah menduduki berbagai jabatan penting di kepolisian, termasuk Kapolda NTB, Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya, dan Ketua Umum PSSI. Di Partai Gerindra, Iwan Bule menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina.

 

Menyongsong Kemandirian Energi

Pemerintahan Prabowo Subianto menargetkan kemandirian energi dalam 4–5 tahun ke depan. Saat ini, Pertamina sedang mengembangkan empat inovasi bisnis rendah karbon, termasuk biofuel ramah lingkungan, pengelolaan 15 wilayah kerja panas bumi dengan kapasitas 672 MW yang ditargetkan menjadi 1 GW dalam dua tahun, pengembangan petrokimia dengan target produksi 3,2 juta ton pada tahun 2025, dan pengembangan teknologi CCS/CCUS. Upaya ini merupakan komitmen Pertamina untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) Pemerintah Indonesia pada tahun 2060.

Menurut Jerry Massie, untuk mencapai ketahanan energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi hingga 8, pemerintah harus mendorong Pertamina melakukan survei masif pemanfaatan migas dan panas bumi yang saat ini baru mencapai 20, serta membangun cadangan energi BBM nasional. Regulasi yang mendorong insentif untuk badan usaha dalam survei mandiri dan mempermudah investor dalam pembangunan kilang minyak juga diperlukan. Hal ini bertujuan agar produksi dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan domestik BBM dan mengurangi impor minyak. 

Topik Menarik