Bahlil Pamer Sektor Minerba jadi Sumber Pendapatan Negara, Angkanya Tembus Segini!

Bahlil Pamer Sektor Minerba jadi Sumber Pendapatan Negara, Angkanya Tembus Segini!

Ekonomi | inews | Senin, 25 November 2024 - 15:13
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan saat ini sektor minerba menjadi sumber pendapatan negara utama. Hal ini tidak terlepas dari kontribusi sektor kinerja terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terus mengalami perkembangan.

Menurut Bahlil pada 2014 silam, minerba hanya memberikan sumbangsih sebesar Rp29 triliun. Namun, saat ini angkanya tembus menjadi Rp170 triliun. 

"Dulu ini tidak terlalu dijadikan sebagai sumber pendapatan negara utama. Tapi sekarang ini 10 persen atau 11 persen dari total pendapatan negara PNBP nya itu dari sektor minerba," tuturnya dalam acara Minerba Expo yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/11/2024). 

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan, apabila diakumulasikan pada PNBP dari ESDM kepada pendapatan negara, nilainya mencapai Rp300 triliun atau lebih termasuk sektor hulu migas. 

"Artinya bapak-bapak ibu semua saya ingin mengatakan bahwa sebenarnya sebagian besar Kementerian yang menjalankan pasal 33 ini adalah kementerian ESDM. Ini Pasal 33 seluruh kekayaan darat laut maupun udara dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Bukan dikuasai oleh pengusaha," kata Bahlil.

Sebagai informasi, target PNBP Minerba Tahun 2024 berdasarkan Perpres No.76 Tahun 2023 tentang Rincian APBN TA 2024 dan peraturan lainnya dipatok sebesar Rp113,5 triliun. Bahlil juga menerangkan bahwa Indonesia sejatinya memiliki sumber daya Minerba yang melimpah dan perlu dimanfaatkan dengan baik.

Misalnya untuk produksi batubara Indonesia pada 2023 hampir 800 juta ton dan 600 juta ton di antara diekspor. Hal ini berarti, 35 sampai 40 persen dari total kebutuhan global yang beredar itu kontribusinya dari Indonesia.  

"Nah ke depan kita akan mendorong batu bara sebagai bagian dari bahan baku yang kita harus dorong hilirisasi," ucap dia. 

Begitu pula dengan komoditas nikel, Bahlil pun mengutip hasil survei Badan Survei Geologi Amerika Serikat (AS) yang memproyeksikan bahwa potensi nikel Indonesia merupakan 42 persen dari total cadangan nikel dunia. 

"Jadi memang ini adalah sebagai bentuk cadangan kita yang luar biasa sekali," ujar Bahlil. 

Topik Menarik