Analis Ini Yakin IHSG Bakal Kembali Menguji Level 6.900, Begini Syaratnya

Analis Ini Yakin IHSG Bakal Kembali Menguji Level 6.900, Begini Syaratnya

Ekonomi | idxchannel | Jum'at, 11 April 2025 - 08:40
share

IDXChannel - Di tengah kuatnya tekanan pasar yang ada, Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan masih berpeluang melaju ke zona hijau, bahkan menguji level resistance berikutnya di posisi 6.908.

Prediksi tersebut disampaikan oleh Founder sekaligus Chief Executive Officer Astronacci Indonesia, Gema Goeyardi, yang mendasarkan analisanya pada keyakinan bahwa di setiap tekanan pelemahan bakal selalu muncul peluang pembalikan (rebound).

"Laju IHSG ke depan masih berpeluang menutup gap teknikal di level 6.417 serta menguji resistance berikutnya di 6.908, selama harga tetap bertahan di atas area demand 5.800–5.880," ujar Gema, dalam keterangan resminya, dalam keterangan resminya, Kamis (10/4/2025).

Tren penguatan tersebut, menurut Gema, bakal ditopang oleh terbentuknya pola pembalikan arah Descending Broadening Wedge serta konfirmasi multiple bullish divergence.

Prediksi dan analisa tersebut, diakui Gema, cukup berani dan berpeluang menimbulkan kontroversi di kalangan pelaku pasar. Namun, Gema mengaku tak mempersoalkan hal tersebut.

Pasalnya, kondisi serupa juga telah dilakukannya pada Senin (7/4/2025), atau sehari sebelum perdagangan kembali dibuka pasca libur Lebaran lalu.

Saat itu, berdasarkan motode Time Trading Astronacci, Gema menganalisa bahwa pada 8 April 2025, atau saat perdagangan saham kembali dibuka pasca libur Lebaran, IHSG bakal segera rebound dan bahkan ditutup dengan candlestick hijau.

"Dan terbukti, meski sempat turun 9,19 persen, sampai trading halt kembali diberlakukan, bisa kita lihat, indeks berhasil rebound. Tak hanya rebound, IHSG bahkan melanjutkan penguatan sampai 10 April (2025) dengan penguatan akumulatif dalam tiga hari mencapai tujuh persen," ujar Gema.

Belajar dari kondisi dan pemahaman tersebut, Gema pun mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama pelaku pasar, untuk senantiasa memahami kondisi market dengan seksama, jeli, dan tidak panik dan terbawa emosi saat indeks mengalami pelemahan secara signifikan.

"Ketika IHSG anjlok, trader panik dan lalu melakukan aksi jual. Itu artinya mereka justru kehilangan peluang emas untuk cuan. Bagi trader yang punya strategi, justru harus siap saat ketemu momen seperti sekarang (indeks melemah). Kuncinya adalah disiplin, bukan panik. Hindari sikap euforia maupun ketakutan. Bagaimana pun kondisi pasar, harus tetap tenang," ujar Gema.

Jika pun kondisi pasar sedang ekstrem seperti saat ini, Gema pun membagi tiga tips penting untuk diterapkan. Pertama, investor wajib disiplin terhadap trading plan yang telah disiapkan sejak awal.

Tips kedua yaitu bertindak rasional dengan memanfaatkan momen panic selling sebagai peluang untuk melakukan screening saham-saham berkualitas di harga murah.

"Terakhir, tips ketiga, gunakan pendekatan Time Trading, sehingga kita tahu kapan waktu yang tepat untuk bisa masuk dan keluar dari pasar," ujar Gema.

Gema menjelaskan, metode Time Trading Astronacci bukan sekadar prediksi, melainkan upaya menyusun strategi dengan pendekatan waktu dan kondisi yang dianalisasi secara tepat dan mendalam.

Pendekatan Time Trading tersebut diklaim Gema juga telah terbukti dengan mendorong pelaku pasar untuk dapat mengambil keputusan investasi terbaik, di saat mayoritas pelaku pasar masih diliputi keraguan dan rasa takut.

"Kami membantu trader agar tetap waras dan bisa melihat peluang saat orang lain panik, karena memang pasar itu bergerak mengikuti waktu, bukan opini. Di saat market jatuh, kita justru harus bisa melihat peluang kenaikan yang dapat terukur," ujar Gema.

(taufan sukma)

Topik Menarik