4 Fakta Trading Halt IHSG
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di awal perdagangan atau pukul 09:00:00 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) pada Selasa (8/4/2025).
Perdagangan akan dilanjutkan pada pukul 09:30:00 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.
Tindakan ini dilakukan karena terdapat penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 8. Pada awal perdagangan IHSG merosot tajam 9,19 atau turun 598,56 poin ke level 5.912 dari penutupan sebelumnya 6.510.
Berikut fakta-fakta trading halt IHSG yang dirangkum Okezone, Sabtu (12/4/2025).
1. BEI Lakukan Upaya
BEI melakukan upaya ini dalam rangka menjaga perdagangan saham agar senantiasa teratur, wajar, dan efisien sesuai dengan Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dan diatur lebih lanjut pada Surat Keputusan Direksi BEI nomor Kep-00002/BEI/04-2025.
2. Saham Anjlok
Gubernur BI: Redenominasi Rupiah Butuh Persiapan Panjang, Pemerintah Fokus Jaga Stabilitas
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berada di posisi pertama top losers, disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
3. Bursa Asia
Sementara itu pada bursa Asia lainnya, Nikkei 225 terpantau naik 6,33, Hang Seng naik 2,44 dan Shanghai naik 0,55. Sedangkan Strait Times Singapura turun 1,93 persen.
4. BEI Lakukan Penyesuain Aturan
Pada hari ini, BEI melakukan sejumlah penyesuaian aturan, antara lain, memberlakukan trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan hingga lebih dari 8, trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 15 dan trading suspend apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 20 dengan ketentuan sampai akhir sesi perdagangan atau lebih dari satu sesi perdagangan setelah mendapat persetujuan atau perintah OJK.










