5 Fakta Sri Mulyani Soal APBN Berantakan

5 Fakta Sri Mulyani Soal APBN Berantakan

Ekonomi | okezone | Sabtu, 12 April 2025 - 03:01
share

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih dikelola dengan hati-hati dan berkelanjutan. Hal ini dia sampaikan sekaligus menjawab tudingan bahwa pengelolaan APBN 2025 akan berantakan.

Berikut fakta Sri Mulyani soal APBN Berantakan yang dirangkum Okezone, Sabtu (12/4/2025):

1. Pengelolaan APBN

Pengelolaan APBN juga menjadi sorotan lantaran penerimaan pajak mengalami kontraksi. Menurutnya, penerimaan pajak saat ini sudah on the track.

“Seolah-olah APBN tidak sustainable, tidak prudent dan ini akan menjadi berantakan, tidak, Presiden memang punya banyak program tapi itu semuanya di desain dalam APBN yang tetap prudent dan sustainable, jangan kita semua menambah keresahan yang tidak perlu untuk hal-hal yang sebenarnya fundamentaly masih baik,” tegas Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia.

 

2. APBN Jadi Sorotan 

Sri Mulyani menyebut banyak teman-teman usaha, menyoroti APBN kita. Karena APBN memang selama ini terus menerus disampaikan secara transparan. Postur dari APBN kita sampai akhir Maret itu sekarang sudah dalam situasi membaik.

3. Tak Ingin Ciptakan Kepanikan

“Kenapa kami kemarin menunda melakukan press conference karena memang datanya masih sangat likuid, masih dinamis, karena adanya coretax di sisi lain adanya penyerapan TER, sehingga tidak ingin menciptakan kepanikan Market,” ujarnya.

4. Penerimaan Pajak Membaik

Bendahara Negara menegaskan penerimaan pajak sudah mengalami perbaikan pada Maret 2025. Bahkan penerimaan pajak yang sebelumnya minus, kini sudah tercatat tumbuh 9.

5. Penerimaan Pajak Masih On Track

“Kalau kita lihat pada bulan Maret penerimaan pajak bruto yang tadinya minus 13 bulan Januari, Februari minus 4, sekarang sudah positif 9,1 kelihatan sudah mulai baik, jadi saya ingin berikan keyakinan penerimaan pajak masih on track,” tegas dia.

Topik Menarik