Bos Medela (MDLA) Sebut Dampak Tarif Trump Minim Bagi Industri Kesehatan RI

Bos Medela (MDLA) Sebut Dampak Tarif Trump Minim Bagi Industri Kesehatan RI

Ekonomi | idxchannel | Selasa, 15 April 2025 - 08:00
share

IDXChannel - Manajemen PT Medela Potentia Tbk (MDLA) menilai kebijakan tarif dari pemerintah Amerika Serikat (AS) kepada Indonesia tidak memberikan dampak signifikan terhadap industri kesehatan di Indonesia. 

Hal ini disampaikan Direktur Utama MDLA, Krestijanto Pandji di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/4), menanggapi dinamika global pasca-ketegangan perdagangan di kawasan regional meningkat.

Menurut Krestijanto, industri kesehatan di Indonesia terbagi dalam tiga sektor utama, yaitu manufaktur, distribusi, dan layanan kesehatan. Dari ketiganya, ekspor ke Amerika Serikat bukan menjadi pilar utama, sehingga efek langsung dari tarif relatif kecil. 

“Kalau saya lihat sih medical device sama farmasi yang ekspor ke Amerika kayaknya hampir enggak ada ya. Jadi impact-nya enggak terlalu besar,” ujarnya di Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Krestijanto menjelaskan, MDLA beroperasi di sektor distribusi obat dan alat kesehatan dalam negeri. Dengan demikian, perusahaan tidak langsung terdampak oleh pengenaan tarif di pasar global. 

Selain distribusi, MDLA juga melihat layanan kesehatan seperti rumah sakit dan apotek di Indonesia tetap berjalan normal tanpa hambatan dari regulasi internasional. 

Meski demikian, dia tidak menampik gejolak ekonomi global tetap bisa mempengaruhi psikologi pasar. 

“Biasanya yang kita lihat dengan adanya tarif ini kan pasti banyak orang yang stres gitu ya,” ujar Krestijanto.

Dari sisi perdagangan, MDLA menegaskan sebagian besar produk farmasi yang beredar di Indonesia sudah diproduksi secara lokal. 

"Bisa dibilang 90 persen obat-obatan yang ada di Indonesia itu sudah locally manufactured,” tutur Krestijanto.

Namun demikian, untuk alat kesehatan, impor masih mendominasi, terutama untuk produk berteknologi tinggi. Oleh karena itu, MDLA tengah mendorong kerja sama dengan mitra luar negeri untuk membangun pabrik medical device di Indonesia.

“Makanya kami mengundang perusahaan-perusahaan luar negeri terutama di sektor medical device untuk mau berinvestasi di Indonesia,” ujar Krestijanto.

(Fiki Ariyanti)

Topik Menarik