Kadin Gandeng Rusia, Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi
JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Far East and Arctic Development Corporation (FEDC) dari Rusia, hari ini di Jakarta. Penandatanganan menandai langkah konkret dalam mempererat hubungan dagang, ekonomi, dan investasi antara Indonesia dan Rusia.
1. Indonesia-Rusia
MoU mencakup penguatan kerja sama lintas sektor, termasuk peluang pengembangan kawasan ekonomi, investasi di sektor strategis, serta perluasan akses pasar antar kedua negara.
“Di sini tadi kita mendapat kehormatan, kita menandatangani suatu MoU dengan Rusia. Kali ini kita menandatangani MoU dengan satu, disilahnya Special Economic Zone daripada Rusia, namanya Far East and Arctic Development Corporation,” ujar Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, Selasa (15/4/2025).
2. Apa Itu FEDC?
Sebagai informasi, Far East and Arctic Development Corporation (FEDC) adalah lembaga pengembangan negara milik Rusia yang berada di bawah Kementerian Pembangunan Wilayah Timur Jauh dan Arktik Rusia. Lembaga ini memiliki mandat untuk mengembangkan dan mengimplementasikan proyek-proyek ekonomi dan sosial di Distrik Federal Timur Jauh serta Zona Arktik Federasi Rusia.
3. RI Perluas Pasar Ekspor
Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya strategis Indonesia untuk mencari mitra dagang dan investasi baru di tengah dinamika geopolitik global, termasuk ketidakpastian akibat perang dagang internasional.
“Indonesia ini tetap terus mencari market untuk berdagang. Dan juga mencari mitra untuk saling berinvestasi,” kata Anindya.
4. Hubungan Dagang RI-Rusia
Ia menambahkan bahwa hubungan dagang Indonesia-Rusia sejauh ini menunjukkan potensi besar, dengan nilai ekspor Indonesia ke Rusia sekitar USD1 miliar, sedangkan impor dari Rusia mencapai USD2,5 miliar.
Komoditas utama Rusia mencakup minyak, pupuk, dan hasil laut, sementara Indonesia mengekspor kelapa sawit, mesin, karet, alas kaki, kopi, dan teh.
Kadin Indonesia juga menyatakan akan ikut mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan ke St. Petersburg Economic Forum pada Juni mendatang, serta menghadiri berbagai forum ekonomi lainnya seperti di Vladivostok dan pertemuan BRICS di Brasil pada Juli 2025.
“Saya yakin, bukan saja akan bisa lebih balance, tapi juga bisa lebih besar,” tutup Anindya.