Harga Emas Naik Lagi, Investor Cari Aman di Tengah Ketidakpastian Tarif

Harga Emas Naik Lagi, Investor Cari Aman di Tengah Ketidakpastian Tarif

Ekonomi | idxchannel | Rabu, 16 April 2025 - 00:20
share

IDXChannel – Harga emas naik pada Selasa (15/4/2025), didorong oleh meningkatnya permintaan aset aman (safe haven) di tengah ketidakpastian rencana tarif Presiden AS Donald Trump, serta pelemahan dolar yang turut menopang pasar logam mulia.

Harga emas di pasar spot (XAU/USD) ditutup menguat 0,60 persen ke level USD3.229,79 per ons pada Selasa, setelah sehari sebelumnya menyentuh rekor tertinggi USD3.245,84.

"Pelaku pasar sedang menanti katalis fundamental berikutnya untuk menggerakkan harga emas, namun secara teknikal tren masih menunjukkan sinyal positif. Permintaan safe haven juga masih kuat," ujar Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

Dokumen Federal Register pada Senin mengungkap, pemerintahan AS tengah melanjutkan investigasi atas impor farmasi dan semikonduktor, yang membuka jalan menuju penerapan tarif baru. Trump menyebutkan pada Minggu, ia akan mengumumkan tarif atas semikonduktor impor dalam sepekan ke depan.

Harga emas, yang dikenal sebagai aset lindung nilai saat terjadi ketidakpastian politik dan keuangan, telah naik lebih dari 23 persen sepanjang 2025 dan mencetak sejumlah rekor baru.

"Penguatan harga emas juga sejalan dengan pelemahan dolar yang terus berlangsung, menandakan status dolar AS sebagai aset aman perlahan tergerus—emas kemungkinan menjadi alternatif bagi banyak investor dolar," demikian kata Commerzbank dalam risetnya.

Outlook kebijakan moneter jangka pendek turut menjadi penopang tambahan bagi emas. Nilai tukar dolar AS bahkan mendekati titik terendah dalam tiga tahun terakhir terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.

Pasar finansial kini memperkirakan Federal Reserve (The Fed) kembali memangkas suku bunga mulai Juni, setelah sempat menghentikan siklus pelonggaran pada Januari, dengan total pemangkasan sebesar 100 basis poin sepanjang tahun ini.

Investor kini menanti pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang dijadwalkan pada Rabu, guna mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan suku bunga. (Aldo Fernando)

Topik Menarik