5 Negara Penguasa Harta Karun Logam Tanah Jarang di Dunia
China merupakan produsen logam tanah jarangteratas dan juga memegang cadangan tanah jarang terbesar. Lalu negara mana saja yang masuk dalam daftar lima besar di dunia sebagai pemilik harta karun logam tanah jarang.
Mineral langka tanah jarang menjadi sorotan didukung oleh fundamental penawaran dan permintaan yang kuat saat dunia menuju era ekonomi baru, ketika fokus pada energi bersih dan kemajuan teknologi. Tetapi dengan meningkatnya kekhawatiran rantai pasokan, ada baiknya melihat negara mana saja yang memiliki cadangan tanah jarang tertinggi.
Banyak produsen tanah jarang utama dunia memiliki cadangan besar, tetapi beberapa negara dengan cadangan tinggi memiliki output yang rendah.
Contohnya - tambang di Brasil hanya menghasilkan 20 metrik ton (MT) unsur tanah jarang pada tahun 2024, tetapi cadangan tanah jarang Brasil adalah yang tertinggi kedua di dunia. Negara-negara seperti ini bisa menjadi pemain yang lebih besar di masa depan.
Berikut adalah ikhtisar cadangan tanah jarang berdasarkan negara, dengan fokus pada lima negara yang cadangannya lebih dari 1 juta metrik ton. Data diambil dari laporan terbaru Survei Geologi AS tentang unsur tanah jarang.
Ini 5 Negara Teratas Pemilik Cadangan Logam Tanah Jarang Terbesar
1. China
Cadangan tanah jarang: 44 juta metrik tonTidak mengherankan, China memiliki cadangan tanah jarang tertinggi sebesar 44 juta metrik ton (MT). Negara ini juga merupakan produsen tanah jarang terkemuka di dunia pada tahun 2024, usai menghasilkan 270.000 MT.
Meskipun sudah memegang posisi teratas, China tetap fokus untuk memastikan bahwa cadangan tanah jarangnya tetap tinggi. Kembali pada tahun 2012, negara Asia itu sempat menyatakan bahwa cadangannya menurun. Namum kemudian mengumumkan pada tahun 2016 bahwa mereka akan meningkatkan cadangan domestik dengan membangun persediaan komersial dan nasional.
Negara ini juga cukup ketat memantau penambangan tanah jarang ilegal selama beberapa tahun, menutup tambang tanah jarang ilegal atau yang tidak sesuai lingkungan dan membatasi produksi dan ekspor. Batas produksi ini telah dilonggarkan, dan dalam beberapa tahun terakhir China telah menaikkan kuota penambangan beberapa kali.
Dominasi China dalam produksi dan cadangan unsur tanah jarang telah menyebabkan masalah. Harga tanah jarang melonjak ketika negara itu memangkas ekspor pada tahun 2010.
China dan AS telah bergelut dalam perang dagang atas tanah jarang karena masing-masing negara bertarung tentang siapa yang akan mendominasi sektor kendaraan listrik dan teknologi global. Membidik AS, China melarang ekspor teknologi untuk membuat magnet tanah jarang pada Desember 2023 yang kemudian kembali terjadi di awal 2025.
Dalam beberapa tahun terakhir, China mulai mengimpor lebih banyak tanah jarang berat dari Myanmar, di mana Survei Geologi AS tidak memiliki data cadangan tanah jarang di negara tersebut.
Sementara China memiliki peraturan lingkungan yang lebih ketat. Hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk Myanmar, ketika pegunungan di sepanjang perbatasannya dengan China telah rusak parah oleh aksi penambangan tanah jarang.
2. Brasil
Cadangan tanah jarang: 21 juta metrik tonGubernur BI: Redenominasi Rupiah Butuh Persiapan Panjang, Pemerintah Fokus Jaga Stabilitas
Brasil memegang cadangan tanah jarang terbesar kedua di dunia, yakni sebesar 21 juta metrik ton. Meskipun negara ini bukan produsen utama tanah jarang pada tahun 2024, namun hal itu akan segera berubah.
Perusahaan tanah jarang Serra Verde memulai produksi komersial Fase 1 dari deposit tanah jarang Pela Ema di negara bagian Goiás pada akhir tahun 2024. Pada tahun 2026, penambang memperkirakan dapat memproduksi 5.000 MT oksida tanah jarang setiap tahun.
Pela Ema adalah, salah satu endapan tanah liat ionik terbesar di dunia, yang akan menghasilkan empat elemen tanah jarang magnet kritis: neodymium, praseodymium, terbium, dan dysprosium. Menurut perusahaan, ini adalah satu-satunya operasional tanah jarang di luar China yang memproduksi keempat tanah jarang magnet tersebut.
3. India
Cadangan tanah jarang: 6,9 juta metrik tonCadangan tanah jarang India berada di posisi 6,9 juta metrik ton, dan menghasilkan 2.900 MT tanah jarang pada tahun 2024, yang setara dengan beberapa tahun sebelumnya. India memiliki hampir 35 deposit mineral pantai dan pasir dunia, dimana merupakan sumber tanah jarang yang signifikan.
Anggota Komisi VI DPR RI Tolak Wacana Redenominasi Rupiah, Ekonomi Belum Stabil Jadi Alasan
Departemen Energi Atom negara itu merilis pernyataan pada Desember 2022, yang memecah kapasitas produksi dan pemurnian tanah jarangnya.
Pada akhir 2023, pemerintah India dilaporkan menerapkan kebijakan dan undang-undang untuk membangun dan mendukung proyek penelitian dan pengembangan tanah jarang untuk memanfaatkan basis cadangannya. Pada Oktober 2024, Trafalgar, sebuah perusahaan teknik dan pengadaan India, mengumumkan rencana untuk membangun pabrik logam tanah jarang, paduan, dan magnet pertama di negara itu.
4. Australia
Cadangan tanah jarang: 5,7 juta metrik tonAustralia menguasai cadangan tanah jarang terbesar keempat di dunia, yaitu sebesar 5,7 juta metrik ton. Negara ini juga mendapatkan label sebagai negara dengan pertambangan tanah jarang terbesar keempat yang mampu produksi 13.000 MT. Tanah jarang baru ditambang di Australia sejak 2007, tetapi diperkirakan ekstraksinya akan meningkat ke depannya.
Lynas Rare Earths mengoperasikan tambang dan pabrik konsentrasi Mount Weld di negara ini serta fasilitas penyulingan dan pengolahan tanah jarang di Malaysia. Perusahaan ini dianggap sebagai pemasok tanah jarang non-China terbesar di dunia.
Perluasan pabrik Mt Weld dijadwalkan selesai pada tahun 2025, menurut Mining Database Online (MDO). MDO juga melaporkan bahwa fasilitas pengolahan tanah jarang baru perusahaan di Kalgoorlie mulai berproduksi pada pertengahan 2024, memproduksi pakan karbonat tanah jarang campuran untuk pabrik Lynas di Malaysia.
Tambang tanah jarang Yangibana dari Hastings Technology Metals siap digarap, dan perusahaan baru-baru ini menandatangani perjanjian offtake dengan Baotou Sky Rock untuk konsentrat yang diproduksi di tambang. Hastings memperkirakan operasi tersebut dapat menghasilkan hingga 37.000 MT konsentrat tanah jarang setiap tahun dan mengirimkan konsentrat pertama pada Q4 2026.
5. Rusia
Cadangan tanah jarang: 3,8 juta metrik tonPada tahun 2024, cadangan tanah jarang Rusia berjumlah 3,8 juta metrik ton. Cadangan negara turun secara signifikan dari 10 juta MT tahun sebelumnya berdasarkan data dari laporan perusahaan dan pemerintah. Rusia memproduksi 2.500 MT tanah jarang pada tahun 2024, setara dengan tahun sebelumnya.
Pemerintah Rusia berbagi rencana pada tahun 2020, yang menginvestasikan USD1,5 miliar agar bisa bersaing dengan China di pasar tanah jarang.
Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan beberapa gangguan pada rantai pasokan tanah jarang di AS dan Eropa, dan ada tanda-tanda pemerintah harus membekukan rencana pengembangan sektor tanah jarang domestiknya saat terperosok dalam perang.










