Salip IHSG, Saham TUGU Rebound 10 Persen dalam 5 Hari
Seiring dengan meredanya gejolak di bursa saham akibat kebijakan tarif Trump, harga saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) menunjukkan tren pemulihan yang signifikan, setelah sebelumnya sempat tertekan ke level terendahnya sejak awal tahun. Dalam waktu yang terbilang singkat, hanya dalam 5 hari perdagangan, saham emiten asuransi ini berhasil rebound hingga 10,2 persen.
Tercatat, pada penutupan perdagangan Rabu (9/4) lalu, saham TUGU ditutup pada Rp885 bahkan sempat menyentuh Rp860 pada perdagangan intraday. Hal ini mencerminkan pelemahan yang cukup dalam sejak pertengahan Maret. Namun, hanya dalam 5 hari perdagangan, saham ini bangkit dan mencapai level Rp975 pada penutupan perdagangan Selasa (16/4) atau naik 10,2 persen.
Saham TUGU sukses parkir di zona hijau dalam 5 hari perdagangan beruntun, bahkan sempat menyentuh level Rp990 pada perdagangan Senin (14/4) lalu. Dalam sepekan investor asing masih memilih untuk mengoleksi saham ini dengan net foreign buy Rp585 juta. Kenaikan saham TUGU dalam 5 hari beruntun ini mengalahkan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 7,2 persen dalam 4 hari perdagangan dan indeks LQ45 yang naik 7,2 persen.
Analis Philip Sekuritas Edo Ardiansyah menilai, tren penguatan saham TUGU dipengaruhi beberapa faktor. Pertama adalah rencana pengumuman dividen pada Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS) emiten TUGU pada Selasa, 29 April 2025 mendatang. Untuk diketahui, emiten ini konsisten membagikan dividen dengan imbal hasil yang menarik sejak IPO pada 2018 lalu.
"Dividen payout ratio sesuai konsensus IPO adalah 30 persen dan dalam 3 tahun terakhir selalu 40 persen dari laba bersih. Bila ini terjadi maka yield dividen akan menarik seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini berperan dalam rally saham TUGU dalam 4 hari terakhir, di luar faktor bahwa valuasi emiten ini sudah cukup murah," ujar Edo dalam keterangannya, Kamis (17/4/2025).
Anggota Komisi VI DPR RI Tolak Wacana Redenominasi Rupiah, Ekonomi Belum Stabil Jadi Alasan
Dengan perhitungan sederhana, potensi dividen per saham TUGU berada di kisaran Rp59,06 hingga Rp78,75 dengan asumsi dividen payout ratio 30-40 persen. Dengan demikian, yield dividen dengan perbandingan harga saham hari ini di kisaran 6,12 persen sampai 8,16 persen. "Investor yang kemarin collect TUGU di harga bawah Rp860-Rp900 tentu akan mendapatkan yield yang lebih menarik," imbuhnya.
Untuk faktor berikutnya, lanjut Edo, adalah potensi kenaikan saham ini karena nilai buku (book value) saham TUGU selalu naik setiap tahun. Hal ini disebabkan karena sekitar 60-70 persen laba akan ditahan sebagai modal. "Asumsi bahwa saham TUGU tetap diperdagangkan pada 0,35x sampai 0,4x PBV (price to book value) maka harganya tahun depan akan naik dibandingkan per hari ini dan begitu pula tahun berikutnya. Apalagi 0,4x PBV itu masih relatif murah dan berpeluang naik ke 0,8x PBV hingga 1x PBV," paparnya.
Dalam konsensus analis yang dikompilasi oleh Bloomberg, Saham TUGU diproyeksi akan mencapai Rp1.410 hingga di atas Rp2.435. Sebanyak 6 analis yang memberikan analisis terhadap saham TUGU, di mana kesemuanya memberikan rekomendasi beli. Edo mengingatkan bahwa emiten ini banyak dipegang oleh investor institusi dengan masa investasi cukup panjang. Hal ini yang menyebabkan transaksi harian kurang ramai bila dibandingkan dengan emiten yang banyak dipegang oleh investor ritel yang jangka pendek.
"Positifnya bila ada tekanan dalam seperti yang terjadi pada pekan lalu, maka investor institusi yang akan masuk lagi untuk koleksi di harga bawah sehingga rebound akan terjadi secara cepat," sambungnya.
Edo menambahkan bahwa saham TUGU seharusnya masuk dalam kategori saham defensif dalam volatilitas pasar akibat kebijakan tarif Trump. Pasalnya perusahaan ini tidak melakukan ekspor termasuk ke Amerika Serikat. "TUGU punya captive market Pertamina serta banyak customer besar dari BUMN. Hal ini yang menjadi mesin pendapatannya akan tetap terjaga meski saat ini dunia masih dalam bayang-bayang perang dagang AS," ujarnya.
Sementara itu analis teknikal Yazid Muammar menilai dalam jangka pendek harga saham TUGU akan menguji resistance level antara Rp980-Rp1.000 per saham sebagai level psikologis yang kuat. TUGU juga berpeluang menguji level harga selanjutnya di Rp1.050 hingga Rp1.100 per sahamnya. Sementara itu, support level terdekat saat ini berada di area Rp900 - Rp880 per saham.
"Jika harga saham mampu bertahan di atas Rp950 dalam beberapa hari ke depan dengan volume yang meningkat, maka peluang penguatan lanjutan akan semakin terbuka," ujarnya. Yazidmenyarankan investor yang akan trading saham TUGU dalam jangka pendek tetap memperhatikan hasil dari RUPS mengenai dividen dan pengumuman kinerja keuangan pada kuartal I-2025.










