Apa Penyebab Gondongan? Kenali Gejala dan Pengobatannya

Apa Penyebab Gondongan? Kenali Gejala dan Pengobatannya

Gaya Hidup | sindonews | Senin, 28 Oktober 2024 - 20:20
share

Penyebab gondongan penting untuk diketahui mengingat penyakit ini sering menyerang anak-anak maupun orang dewasa yang belum memiliki kekebalan terhadap virus gondongan. Gondongan dalam istilah medis disebut parotitis.

Gondangan merupakan infeksi yang menyerang kelenjar parotis, kelenjar air liur di area pipi dan dekat telinga. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan bisa menimbulkan gejala yang cukup mengganggu, bahkan berpotensi menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Berikut penjelasan lengkap mengenai penyebab, gejala, dan cara pengobatan gondongan dilansir dari Health Line, Senin (28/10/2024).

Apa Penyebab Gondongan?

Penyebab Gondongan

Penyebab utama gondongan adalah infeksi virus paramyxovirus, yang menyebar melalui droplet atau percikan air liur dari orang yang terinfeksi. Penyebaran virus ini cukup mudah terjadi melalui:

1. Kontak Langsung

Virus bisa menular melalui kontak langsung, misalnya bersentuhan dengan orang yang terinfeksi atau menggunakan barang-barang pribadi yang sama, seperti peralatan makan, handuk, atau sikat gigi.

2. Paparan Percikan Air Liur

Gondongan juga dapat menular melalui udara, terutama saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Virus dapat terhirup oleh orang di sekitarnya dan menyebabkan infeksi.

3. Kekebalan Tubuh yang Rendah

Orang yang belum pernah terinfeksi gondongan atau belum mendapatkan vaksinasi gondongan berisiko lebih tinggi untuk tertular virus ini.

Gejala Gondongan

Gejala gondongan biasanya muncul dua hingga tiga minggu setelah terpapar virus. Beberapa gejala umum yang perlu dikenali meliputi:

1. Pembengkakan pada Area Pipi dan Leher

Gejala khas gondongan adalah pembengkakan pada kelenjar parotis, yang menyebabkan wajah terlihat bengkak di sekitar pipi dan rahang.

2. Nyeri di Sekitar Telinga dan Wajah

Rasa nyeri biasanya terasa di sekitar telinga dan rahang, terutama saat menelan, mengunyah, atau berbicara.

3. Demam Tinggi

Demam dengan suhu tubuh yang tinggi sering muncul sebagai respons tubuh melawan infeksi.

4. Sakit Kepala dan Nyeri Otot

Gondongan sering disertai dengan gejala sakit kepala, nyeri otot, dan tubuh lemas.

5. Nafsu Makan Menurun

Karena rasa sakit saat mengunyah dan menelan, penderita gondongan sering mengalami penurunan nafsu makan.

6. Gejala Lain

Pada beberapa kasus, gondongan dapat menyebabkan gejala lain seperti mual, muntah, atau nyeri perut.

Pengobatan Gondongan

Gondongan umumnya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu karena tubuh secara alami melawan infeksi virus. Meskipun begitu, ada beberapa cara yang dapat membantu mengurangi gejala dan mempercepat proses penyembuhan:

1. Istirahat yang Cukup

Istirahat adalah cara terbaik untuk membantu tubuh melawan virus. Hindari aktivitas berat hingga gejala mereda.

2. Kompres Dingin atau Hangat

Kompres dingin pada area pipi yang bengkak bisa membantu meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan. Sebaliknya, kompres hangat bisa digunakan untuk mengurangi ketidaknyamanan otot di area wajah dan leher.

3. Minum Banyak Cairan

Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik. Minumlah air putih dalam jumlah cukup dan hindari minuman asam yang dapat memicu rasa nyeri pada kelenjar yang bengkak.

4. Konsumsi Makanan Lunak

Untuk mengurangi rasa sakit saat mengunyah, pilih makanan yang lembut dan mudah dicerna, seperti bubur, sup, atau makanan bertekstur halus.

5. Penggunaan Obat Pereda Nyeri

Obat seperti paracetamol atau ibuprofen dapat dikonsumsi untuk meredakan demam dan nyeri. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, terutama jika penderita adalah anak-anak.

6. Hindari Makanan dan Minuman Asam

Kandungan asam bisa merangsang kelenjar air liur sehingga menambah rasa nyeri di sekitar pipi. Hindari jus jeruk, cuka, atau makanan asam lainnya.

Pencegahan Gondongan

Cara paling efektif untuk mencegah gondongan adalah dengan vaksinasi. Vaksin gondongan biasanya diberikan dalam bentuk vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) yang tidak hanya melindungi dari gondongan, tetapi juga campak dan rubella.

Vaksin ini diberikan pada usia anak-anak sebagai langkah pencegahan jangka panjang. Jika gondongan tidak kunjung membaik dalam dua minggu atau disertai gejala lain yang parah seperti nyeri testis pada pria, atau gejala meningitis seperti leher kaku, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat gondongan antara lain peradangan pada otak (ensefalitis), meningitis, atau bahkan kemandulan pada pria jika infeksi menyerang testis.

Topik Menarik