Peduli Lansia, Mahasiswa UMM Berhasil Ciptakan Closet Duduk Hidrolik
MALANG, iNewsTuban id - Banyak mendapatkan keluhan dari Masyarakat lanjut usia ( lansia ) yang kesulitan menggunakan closet saat di kamar mandi, di tempat risetnya Rumah Singgah Lansia Hizbul Wathan Malang. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ciptakan inovasi closet duduk hidrolik ramah lansia, sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan lansia.
Menariknya, inovasi tersebut sukses meraih prestasi kategori “Best Funcionality” dalam Lomba Nasional Tahunan Rancang Bangun (LNT-RBM) XIII yang digelar di Ternate, Maluku Utara, awal Oktober ini.
Menjawab keluhan dari lansia, tim gelisah dan peduli membantu mobilitas lansia saat berada di kamar mandi, Ahmad Khaidir Ali dan tim menciptakan closet yang mengutamakan fungsi dan ketahanan inovasi rancangan mereka.
Ahmad dan tim membuat sebuah closet duduk hidrolik tersebut didesain sedemikian rupa dengan mempertimbangkan kemudahan akses para lansia saat menggunakannya. Alat hidrolik yang terpasang pada closet membantu mobilitas naik dan turun para lansia.
“Mayoritas keluhan dari para lansia yang kami temui adalah kesusahan saat menggunakan closet. Seperti yang kita ketahui bersama, fungsi alat hidrolik sudah banyak dimanfaatkan untuk memudahkan manusia dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Untuk itu, kami memanfaatkan fungsi alat hidrolik yang menjadi salah satu poin utama rancangan desain kami,” terang Ahmad.
Di samping mengutamakan fungsi alat hidrolik, pertimbangan ketahanan alat juga dilakukan, dengan memilih jenis material yang digunakan. Agar tahan korosi, menjadi fokus penting dalam pemilihan material inovasinya. Misalnya, ketahanan terhadap beberapa faktor lingkungan yang berpeluang menyebabkan korosi pada logam, seperti kontak langsung dengan air dan oksigen.
Uniknya, alat tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang mengalami kendala kesehatan dan yang membutuhkan.
Manfaat inilah yang semakin membuat tim bersemangat berpartisipasi mewakili UMM dalam kompetisi luar biasa ini. Meskipun banyak kesulitan dan tantangan salah satunya perhitungan mendetail seputar komposisi dan jangka waktu ketahanan alat hingga biaya yang diperlukan.
“Kami sempat mengalami kendala dalam perhitungan komposisi struktur alat, material yang digunakan, dan jangka waktu ketahanannya, dukungan penuh UMM terhadap inovasi termasuk bimbingan dosen Bu Iis Siti Aisyah, kami akhirnya bisa menemukan desain final yang bisa dibangun. Selain itu, sosialisasi secara berkala sangat dibutuhkan kepada para lansia agar mereka bisa optimal menggunakannya,” jelasnya.
Ahmad Khaidir Ali dan tim berharap inovasi desain rancangannya bisa bermanfaat bagi masyarakat umum.