Respons Kemenkes soal Anggur Shine Muscat Mengandung Zat Berbahaya, Siap Investigasi?
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kesehatan merespons soal anggur shine muscat mengandung zat berbahaya yang ditemukan di Thailand, dan juga ramai di Malaysia. Apa tanggapan Kemenkes?
Pernyataan resmi Kemenkes ini disampaikan melalui Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik. Dikatakan di sana, Kemenkes memastikan akan mengawasi kasus ini bekerja sama dengan beberapa pihak.
"Kemenkes akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia dan Kementerian Pertanian sebagai pengawas komoditi pangan segar dari dalam dan luar negeri," ungkap laporan resmi Kemenkes yang diterima iNews.id, Selasa (29/10/2024).
Dijelaskan juga oleh Kemenkes bahwa bahaya residu pestisida untuk kesehatan manusia itu tiap jenis pestisida berbeda, karena itu memiliki risiko kesehatan yang berbeda juga terhadap manusia.
"Risikonya tergantung pada senyawa kimia dalam pestisida tersebut, jumlah asupan (residu yang ada dalam bahan makanan), dan lama paparan," tambah laporan Kemenkes.
Libatkan Ratusan Anak-anak, Project Child Indonesia-Teleperformance Indonesia Gelar One Day Fine Day
Di sisi lain, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberi pernyataan terkait temuan ini adalah menyerahkan kasus kepada Kementerian Pertanian, karena kewenangan pengawasannya dilakukan oleh Kementerian Pertanian.
Sebagai informasi, Thailand menemukan 23 sampel dari 24 sampel anggur shine muscat mengandung residu pestisida dalam kadar di atas ambang batas. Temuan ini disikapi serius juga oleh Malaysia dengan melakukan investigasi lebih lanjut.