14 Jurusan Kuliah dengan Peluang Kerja yang Sedikit

14 Jurusan Kuliah dengan Peluang Kerja yang Sedikit

Gaya Hidup | okezone | Jum'at, 7 Maret 2025 - 03:59
share

JAKARTA - 14 jurusan kuliah dengan peluang kerja yang sedikit. Beberapa jurusan kuliah dianggap memiliki Return on Investment (ROI) atau tingkat pengembalian investasi yang lebih rendah, sehingga lulusannya dituntut untuk lebih kreatif dalam membangun karier.

Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, banyak lulusan merasa kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi mereka. Beberapa jurusan memiliki peluang kerja yang lebih terbatas, sehingga mengharuskan lulusannya untuk mengembangkan keterampilan tambahan agar tetap relevan di pasar tenaga kerja.

Dilansir dari Gulf News, ada beberapa jurusan yang sering dianggap kurang menguntungkan secara finansial. Berikut ini adalah 14 gelar yang sering mendapat stigma tersebut beserta cara meningkatkan peluang kerja bagi lulusannya:

1. Studi Etnis & Gender

Jurusan ini memiliki peluang kerja terbatas di luar akademisi karena lebih menekankan analisis kritis dibanding keterampilan teknis yang dibutuhkan di banyak pekerjaan. 

Untuk memperluas peluang kerja, jurusan ini dapat dikombinasikan dengan bidang lain seperti hukum, pendidikan, atau bisnis. Misalnya, di dunia bisnis, lulusan dapat bekerja sebagai Manajer Keragaman & Inklusi atau Spesialis CSR untuk memastikan keberagaman dan kesetaraan di tempat kerja. 

Dalam bidang hukum dan kebijakan, mereka bisa terlibat dalam advokasi hak asasi manusia atau kebijakan publik. Di sektor teknologi, mereka dapat berkontribusi dalam pengembangan AI yang lebih inklusif.

2. Musik & Seni Pertunjukan

Karier di bidang musik dan seni pertunjukan sangat kompetitif, dengan sebagian kecil meraih penghasilan tinggi, sementara mayoritas menghadapi pendapatan tidak stabil dan minim tunjangan. Selain menjadi musisi, lulusan musik dapat mengeksplorasi jalur lain di industri ini.

Terjun ke dunia produksi sebagai produser, teknisi suara, atau komposer untuk film, TV, dan video game. Pilihan lain termasuk menjadi manajer artis, promotor konser, jurnalis musik, penyiar radio, atau pendidik yang membentuk generasi musisi masa depan.

 

3. Sejarah Seni

Peluang kerja bagi lulusan jurusan sejarah seni sering kali terbatas di museum dan dunia akademisi. Namun, mereka bisa memperluas prospek dengan menggabungkan bidang ini dengan bisnis atau manajemen museum. Kemampuan kurasi, riset pasar seni, dan pemasaran seni juga bisa menjadi nilai tambah yang bermanfaat.

4. Desain Fashion

Industri ini dikenal sangat kompetitif, dan banyak desainer sukses bahkan tidak memiliki gelar formal. Oleh karena itu, lulusan desain fashion diperlukan membangun portofolio yang kuat, mengikuti magang di rumah mode terkenal, serta mempelajari aspek bisnis dan pemasaran dalam industri fashion untuk meningkatkan peluang sukses.

5. Filsafat

Jurusan Filsafat mengasah penalaran, etika, dan keterampilan komunikasi, tetapi jalur kariernya kurang jelas, sehingga penghasilan awal cenderung lebih rendah. Menurut Georgetown Report, keuntungan finansial lulusan filsafat biasanya berkembang lebih lambat.

Sebagai alternatif, lulusan ini dapat masuk ke bidang hukum, etika bisnis, atau advokasi hak asasi manusia yang membutuhkan pemikiran strategis dan negosiasi. Filsafat juga relevan dalam Etika AI, perlindungan privasi digital, dan perdebatan tentang kebebasan online.

6. Studi Agama & Teologi

Jurusan agama dan teologi membahas budaya serta sejarah, tapi pilihan kariernya terbatas di luar akademisi dan lembaga keagamaan. Peluang kenaikan gaji di bidang ini juga tidak terlalu besar.

Namun, lulusan tetap punya banyak pilihan pekerjaan, seperti menjadi ulama, pendeta, atau misionaris. Mereka juga bisa bekerja di bidang pendidikan, jurnalisme, layanan sosial, penelitian, atau menjadi konsultan etika di perusahaan.

7. Fotografi

Dalam dunia fotografi, banyak fotografer yang sukses belajar secara otodidak, mengasah keterampilan mereka melalui pengalaman langsung, sumber daya online, dan bimbingan daripada pendidikan formal.

Oleh karena itu, lulusan jurusan ini perlu mengembangkan kemampuan melalui kursus online, membangun jaringan profesional, serta mencari pengalaman praktis melalui proyek independen atau freelance.

8. Sosiologi

Lulusan Sosiologi sering menghadapi keterbatasan peluang kerja tanpa keahlian tambahan. Namun, mereka bisa masuk ke bidang analis data, perencana kota, spesialis kebijakan publik, atau media dan komunikasi.

Meski memiliki wawasan luas tentang perilaku sosial, transisi ke pekerjaan bergaji tinggi cukup menantang tanpa pelatihan khusus. Alternatif karier lainnya termasuk layanan sosial, riset pasar, SDM, hingga perencana kota.

 

9. Sastra Inggris & Penulisan Kreatif

Kemampuan menulis kreatif saja sering kali tidak cukup untuk mendapatkan pekerjaan stabil. Lulusan bisa memperluas prospek dengan menjadi copywriter, jurnalis, spesialis SEO, atau editor konten digital.

Jurusan ini melatih keterampilan komunikasi dan analitis, tetapi persaingan kerja cukup ketat. Alternatifnya, lulusan bisa meniti karier sebagai penulis skenario, pembuat konten, penulis teknis, editor, penerbit, atau spesialis Humas dan media sosial.

10. Komunikasi

Bidang komunikasi sangat kompetitif dan sering kali menawarkan gaji awal yang rendah. Banyak program komunikasi masih fokus pada teori, sejarah media, dan retorika klasik. Meski bidang ini kreatif dan fleksibel, persaingan ketat dan gaji awal sering kali rendah.

Namun, ada banyak peluang karier, mulai dari jurnalis, spesialis humas, manajer media, hingga kreator konten digital. Keahlian komunikasi juga dibutuhkan di pemasaran, periklanan, produksi media, dan pendidikan, meski kurang ditekankan dalam kurikulum tradisional.

11. Sejarah

Lulusan sejarah mempelajari peristiwa masa lalu, tetapi peluang kerja dengan gaji tinggi di luar akademisi atau museum cukup terbatas. Gelar ini lebih sering dikaitkan dengan dunia pendidikan dan penelitian.

Meski begitu, kemampuan analisis, riset, dan menulis membuat lulusan sejarah diminati di berbagai industri. Mereka bisa bekerja di media, pemerintahan, bisnis, hingga industri kreatif seperti film dan game, memastikan akurasi sejarah dalam produksi.

12. Seni Liberal

Gelar ini mencakup banyak disiplin ilmu, tapi kurang spesialisasi, sehingga sulit diterjemahkan ke pekerjaan dengan bayaran tinggi. Lulusan seni liberal sering kesulitan menemukan jalur karier yang jelas.

Untuk memperluas peluang, mereka bisa fokus pada bidang seperti hukum, komunikasi, atau media digital. Karier di penulisan, pendidikan, pemasaran, administrasi, hingga UX research menjadi pilihan bagi mereka yang ingin mengembangkan keterampilan spesifik.

13. Antropologi 

Studi budaya dan sejarah manusia ini umumnya mengarah ke penelitian atau pendidikan dengan gaji yang tidak terlalu besar. Di luar akademisi, pilihan karier sering kali lebih terbatas.

Lulusan dari jurusan ini bisa berkarier sebagai antropolog forensik, kurator museum, atau analis riset pasar. Mereka juga bisa menjadi diplomat, peneliti UX, spesialis CSR, hingga konsultan bisnis internasional.

14. Seni Kuliner

Pendidikan di bidang kuliner sering kali kurang memberikan keunggulan dibanding pengalaman langsung di dapur. Banyak koki sukses belajar melalui pelatihan praktis atau sekolah kuliner khusus daripada jalur akademis formal.

Meski begitu, lulusan seni kuliner punya peluang karier di luar dapur. Mereka bisa menjadi penata makanan, pengembang resep, kritikus kuliner, atau instruktur masak. Karier lain mencakup manajer katering, ilmuwan makanan, hingga konsultan restoran.

Kesuksesan tidak hanya bergantung pada gelar, tapi bagaimana kita menggunakannya. Jurusan kuliahi akan lebih bermanfaat jika didukung keterampilan, jaringan, dan pemahaman bisnis, jadi sebaiknya pendidikan selaras dengan peluang karier.

Walaupun tak selalu berujung gaji tinggi, banyak lulusan tetap sukses. Pendidikan kuliah juga membentuk pemikiran kritis, pemahaman budaya, dan komunikasi yang tetap berharga di dunia kerja.

Topik Menarik