7 Fakta Mickey 17, Kolaborasi Bong Joon Ho dan Robert Pattinson dalam Fiksi Ilmiah Satir

7 Fakta Mickey 17, Kolaborasi Bong Joon Ho dan Robert Pattinson dalam Fiksi Ilmiah Satir

Gaya Hidup | sindonews | Senin, 10 Maret 2025 - 23:40
share

Film Mickey 17 karya sutradara Bong Joon Ho telah menjadi sorotan sejak rilisnya pada Maret 2025. Sebagai adaptasi dari novel Mickey 7 (2022) karya Edward Ashton, film ini menggabungkan elemen fiksi ilmiah, komedi gelap, dan kritik sosial yang khas.

Dengan Robert Pattinson dalam peran ganda sebagai Mickey Barnes, cerita Mickey 17 mengeksplorasi tema eksistensial, kolonisasi, dan eksploitasi manusia. Kolaborasi Bong Joon Ho dengan Robert Pattinson menghasilkan karya yang memadukan hiburan dan intelektualitas.

Film ini layak ditonton bagi penggemar genre sci-fi yang mengapresiasi narasi berbobot dan sinematografi inovatif. Berikut sederet fakta menarik tentang Mickey 17 dilansir dari Screenrant, Senin (10/3/2025).

7 Fakta Mickey 17

Foto/IMDb

1. Produksi Dimulai sebelum Novel Dirilis

Proses adaptasi Mickey 17 dimulai pada Januari 2022, sebulan sebelum novel sumber inspirasinya, Mickey 7, resmi terbit pada Februari 2022. Keputusan ini menunjukkan kepercayaan produser terhadap visi Bong Joon Ho, yang sebelumnya memenangkan Oscar untuk Parasite (2019).

Novel tersebut akhirnya meraih reputasi sebagai salah satu karya fiksi ilmiah terbaik 2022, mendorong penulis Edward Ashton untuk merilis sekuelnya, Antimatter Blues, pada 20235.

2. Satir Politik Terhadap Kapitalisme dan Fasisme

Bong Joon Ho menyelipkan kritik tajam terhadap sistem kapitalis dan gerakan fasisme modern melalui karakter Kenneth Marshall (Mark Ruffalo). Marshall, pemimpin koloni di planet Niflheim, digambarkan sebagai figur karismatik namun otoriter yang membangun masyarakat berbasis ideologi supremasi.

Analis film menyoroti kemiripannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, terutama dalam retorika populisme dan eksploitasi ketakutan publik. Film ini juga mengkritik eksploitasi tenaga kerja melalui konsep expendable, kloning manusia yang terus dihidupkan ulang untuk tugas berbahaya.

3. Robert Pattinson dalam Dua Peran Kontras

Pattinson memerankan dua versi Mickey Barnes yaitu Mickey-17 yang skeptis dan rapuh, serta Mickey-18 yang agresif dan impulsif. Kedua karakter ini terlibat konflik eksistensial setelah Mickey-17 selamat dari kematian yang seharusnya mengakhiri siklus hidupnya.

Pattinson disebut berhasil menampilkan dinamika emosional yang kompleks, meski beberapa kritikus menilai hubungan antarversi Mickey kurang dieksplorasi secara mendalam.

4. Rating Tinggi dan Pujian Kritikus

Mickey 17 meraih rating 88 persen di Rotten Tomatoes, dengan pujian terhadap alur cerita inovatif dan blending genre fiksi ilmiah dengan komedi gelap. Kritikus menilai Bong Joon Ho berhasil mempertahankan estetika visual khasnya.

Seperti penggunaan warna monokromatik dan sudut kamera dinamis, untuk memperkuat nuansa satir. Durasi film yang mencapai 2 jam 17 menit juga dianggap tepat untuk membangun ketegangan dan karakterisasi.

5. Makna Simbolis Angka 17

Angka 17 dalam judul merepresentasikan titik balik cerita ketika Mickey Barnes gagal mati pada regenerasi ke-17, memicu konflik dengan kloning penggantinya, Mickey-1834. Proses regenerasi ini menjadi metafora bagi siklus eksploitasi pekerja dalam sistem kapitalis.

Di mana manusia dianggap sebagai aset yang bisa digantikan. Nama Mickey sendiri dipilih sebagai ironi terhadap karakter kartun Disney yang ceria, bertolak belakang dengan situasi suram protagonis.

6. Inspirasi dari Semesta George R.R. Martin

Edward Ashton, penulis novel Mickey 7, mengaku terinspirasi oleh paradoks teletransportasi dan semesta Thousand Worlds karya George R.R. Martin. Dalam film, pengaruh ini terlihat dari kompleksitas politik koloni Niflheim dan dinamika antar karakter yang mirip dengan serial Game of Thrones.

Planet Niflheim sendiri mengambil nama dari dunia es dalam mitologi Nordik, menegaskan tema survival dalam lingkungan ekstrem.

7. Desain Visual dan Makhluk Creeper

Planet Niflheim didesain dengan latar es biru-putih yang kontras dengan interior koloni berteknologi tinggi. Makhluk asli planet tersebut, Creepers, memiliki bentuk hibrida antara kecoa dan ulat, simbol ketahanan hidup sekaligus ancaman imajiner yang direkayasa oleh penguasa.

Desain ini mencerminkan kritik film terhadap ketakutan manusia akan liyan, sementara ancaman sebenarnya justru berasal dari sesama manusia.

Topik Menarik