Alasan Meghan Markle Tidak Akan Pernah Bisa Mengalahkan Kate Middleton
Ada alasan yang membuat Meghan Markle tidak akan pernah bisa mengalahkan Kate Middleton. Sejak resmi menjadi bagian dari keluarga Kerajaan Inggris, keduanya menghadapi banyak tekanan besar dan sama-sama berasal dari latar belakang non-bangsawan.
Namun, cara mereka menavigasi kehidupan kerajaan sangat berbeda. Di mana perbedaan inilah yang menjadi alasan utama Meghan Markle dinilai sulit menyaingi Kate Middleton dalam peran publik maupun internal istana.
Walau sama-sama berasal dari kelas menengah, Meghan dan Kate harus beradaptasi dengan sistem yang sarat dengan tradisi dan aturan tidak tertulis. Namun, sumber dalam kerajaan mengungkapkan bahwa Putri Wales lebih mudah berbaur karena pendekatannya yang tenang, rendah hati, dan penuh hormat terhadap kerajaan.
Istri Pangeran William itu dikenal sebagai pribadi yang tidak segan mendengarkan masukan, baik dari staf senior maupun junior. Ia tidak memandang bimbingan sebagai bentuk pengekangan, melainkan bagian penting dari proses menjadi anggota keluarga kerajaan yang efektif.
Foto/PeopleSerunya Nonton Bareng Sinetron Mencintai Ipar Sendiri, Penggemar dan Pemain Ikut Histeris!
Dilansir dari Marca, Rabu (9/4/2025), mantan staf di Istana Kensington menyebut putri 43 tahun itu sebagai sosok yang sabar dan mau belajar, sehingga dengan cepat mendapat tempat di hati banyak orang di lingkungan istana.
Di sisi lain, istri Pangeran Harry cenderung datang dengan semangat perubahan yang tinggi. Sikapnya yang percaya diri sering kali diterjemahkan sebagai keinginan untuk mengatur sendiri arah kerjanya.
Beberapa staf menyebut bintang Suits itu lebih tertarik memimpin dan menyusun agenda ketimbang memahami cara kerja kerajaan secara tradisional. Sikap ini, meski menunjukkan jiwa kepemimpinan, kerap bertentangan dengan budaya istana yang menjunjung tinggi konsensus dan proses bertahap.
Ambisi ibu dua anak itu untuk membuat dampak besar juga menjadi sumber ketegangan. Ia disebut-sebut ingin mengikuti jejak mendiang Putri Diana, ibunda Pangeran William dan Pangeran Harry sebagai figur paling dicintai publik.
Namun, keinginannya untuk bergerak cepat dan mengubah sistem dianggap terlalu progresif dan tidak sejalan dengan karakter konservatif istana. Bahkan ketika mendapat pendampingan dari bangsawan senior seperti Sophie, Duchess of Edinburgh, dan Lady Susan Hussey, perempuan 43 tahun itu dikabarkan menolak nasihat mereka.
Ketegangan pun kian memuncak. Staf kerajaan terbagi dua antara yang mengagumi semangat mantan artis tersebut dan yang merasa kecewa dengan sikapnya yang dinilai terlalu individualistis. Salah satu isu yang mencuat adalah kedekatannya dengan staf junior, yang dipandang tidak sesuai oleh para bangsawan senior dan menambah gesekan di internal istana.
Berbeda dengan Meghan, ibunda Pangeran George mampu menyesuaikan diri tanpa banyak menimbulkan kontroversi. Pendekatannya yang hati-hati dan konsisten membuatnya semakin dihormati dan dipercaya, baik oleh staf maupun anggota keluarga kerajaan.
Ia dinilai memahami peran publiknya sebagai Putri Wales tanpa harus mengorbankan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh institusi monarki. Pada akhirnya, baik Meghan maupun Kate menghadapi tantangan besar dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan istana.










