8 Lagu Titiek Puspa yang Tak Lekang oleh Waktu, Tetap Melegenda hingga Kini

8 Lagu Titiek Puspa yang Tak Lekang oleh Waktu, Tetap Melegenda hingga Kini

Gaya Hidup | sindonews | Kamis, 10 April 2025 - 19:51
share

Titiek Puspa merupakan sosok penting dalam sejarah musik Indonesia, dikenal luas sebagai maestro yang menciptakan sejumlah lagu abadi seperti Kupu-kupu Malam dan Bing. Karya-karyanya tidak hanya menunjukkan kemampuan musikal yang luar biasa, tetapi juga sarat akan pesan emosional dan relevansi sosial yang kuat.

Lagu-lagu ciptaannya telah bertahan lintas generasi dan terus dibawakan ulang oleh banyak penyanyi Tanah Air, membuktikan bahwa musiknya tak pernah kehilangan makna. Warisan musikal Titiek Puspa menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia yang akan terus dikenang.

Seniman serba bisa ini meninggal dunia pada Kamis (10/4/2025) pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakart, akibat pendarahan otak. Jenazahnya akan disemayamkan di Wisma Puspa, Pancoran Timur Raya, Jakarta Selatan dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta pada besok, Jumat (11/4/2025).

8 Lagu Titiek Puspa yang Tak Lekang oleh Waktu

Foto/Instagram Titiek Puspa

1. Kupu-kupu Malam

Diciptakan pada 1977, lagu ini menggambarkan sisi kemanusiaan dari perempuan malam yang kerap disalahpahami masyarakat. Dengan lirik yang empatik dan melodi sendu, lagu ini memperlihatkan kepekaan sosial Titiek. Versi daur ulang dari Peterpan (kini NOAH) pada 2005 membuktikan kekuatan temanya yang tetap menyentuh generasi baru.

2. Bing

Lagu ini merupakan bentuk penghormatan mendalam kepada mendiang Bing Slamet, sosok yang dikagumi Titiek sejak kecil. Diciptakan setelah wafatnya Bing Slamet, lagu ini menjadi salah satu karya paling emosional dalam diskografi Titiek. Melodinya yang melankolis dan lirik penuh duka membuatnya dikenang sebagai lagu perpisahan paling menyentuh.

3. Bimbi

Dirilis pada era 1980-an, Bimbi mengangkat kisah seorang gadis desa yang memimpikan kehidupan di kota. Lagu ini berbicara tentang harapan dan kenyataan, dengan lirik sederhana yang membumi. Delly Rollies pernah mempopulerkan lagu ini kembali, menjadikannya bagian dari budaya musik pop Indonesia.

4. Jatuh Cinta

Mengusung tema yang universal, Jatuh Cinta menjadi salah satu lagu terpopuler dari Titiek. Keindahan lirik yang menggambarkan kegembiraan saat jatuh cinta membuatnya abadi. Lagu ini banyak dibawakan ulang oleh penyanyi kenamaan seperti Eddy Silitonga dan Project Pop, yang menunjukkan daya tariknya lintas generasi.

5. Dansa Yo Dansa

Dengan irama ceria dan nuansa penuh semangat, lagu ini mengajak pendengar untuk bergembira melalui tarian. Dirilis pada 1977, Dansa Yo Dansa sering menjadi pilihan dalam acara-acara hiburan keluarga. Lagu ini juga pernah dibawakan ulang oleh Glenn Fredly dan The Rollies dengan nuansa jazz yang segar.

6. Apanya Dong

Lagu satir ini menunjukkan kecerdasan lirik Titiek Puspa dalam mengkritik budaya konsumtif dan kepura-puraan sosial. Pertama kali populer di tahun 1980-an dan dinyanyikan oleh Euis Darliah, lagu ini juga menjadi soundtrack film berjudul sama yang dibintangi langsung oleh Titiek. Liriknya yang jenaka sekaligus tajam membuatnya tetap relevan hingga kini.

7. Hidup untuk Cinta

Meskipun tidak seterkenal lagu lainnya, Hidup untuk Cinta tetap memiliki tempat di hati para penggemarnya. Lagu ini menyoroti tema cinta universal dengan lirik penuh kelembutan dan refleksi. Pesannya yang dalam menjadikan lagu ini sebagai karya yang patut diapresiasi lebih luas.

8. Gang Kelinci

Salah satu karya paling unik dan penuh kritik sosial dari Titiek Puspa. Lagu ini menggunakan metafora Gang Kelinci untuk menyoroti kemunafikan dan praktik-praktik gelap yang tersembunyi di balik citra yang tampak biasa. Liriknya yang penuh sindiran sosial menjadikan lagu ini bukti keberanian Titiek menyuarakan isu-isu sensitif melalui musik.

Topik Menarik