3 Sosok yang Ingin Raja Charles III Turun Takhta, Pangeran Harry Beri Tekanan Besar
Ada beberapa sosok yang ingin Raja Charles III turun takhta dari posisinya sebagai Raja Inggris. Sejak menggantikan mendiang Ratu Elizabeth II pada September 2022, Charles menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal yang tak sedikit.
Meskipun secara konstitusional posisinya kuat dan tetap didukung oleh sebagian besar lembaga negara, terdapat sejumlah individu, baik dari dalam lingkaran kerajaan maupun dari luar yang kerap dikaitkan dengan keinginan agar Raja Charles III turun takhta, baik secara terbuka maupun tersirat.
Meskipun tidak ada bukti resmi bahwa Charles akan turun takhta dalam waktu dekat, dinamika yang berkembang dari keluarga, tokoh publik, maupun masyarakat mencerminkan bahwa tantangan terhadap legitimasi dan relevansi kerajaan di era modern tidak bisa diabaikan.
Berikut ini adalah beberapa sosok yang paling sering disebut dalam pemberitaan dan spekulasi publik sebagai pihak yang diduga menginginkan Charles turun dari takhta dilansir dari Express, Selasa (15/4/2025).
Kim Soo Hyun Terancam Denda Rp2 Triliun dari Disney, Gegara Isu Kencani Anak di Bawah Umur
3 Sosok yang Ingin Raja Charles III Turun Takhta
1. Pangeran Harry
Foto/PeoplePangeran Harry, Duke of Sussex, menjadi salah satu tokoh paling kontroversial dalam keluarga kerajaan sejak ia memutuskan mundur dari tugas kerajaan pada 2020 bersama istrinya, Meghan Markle. Dalam wawancara publik, serial dokumenter, hingga memoarnya Spare, Harry tak segan melontarkan kritik terhadap institusi kerajaan, termasuk Charles.
Meskipun tidak pernah secara eksplisit menyatakan ingin Charles turun takhta, narasi-narasi yang ia bangun, mulai dari tuduhan pengabaian emosional, ketidaksensitifan, hingga keengganan untuk melindungi keluarganya dari serangan media, telah menimbulkan kesan bahwa hubungan ayah dan anak ini sangat tegang.
Banyak pengamat kerajaan menilai bahwa secara tidak langsung, pangeran 40 tahun itu memosisikan ayahnya sebagai sosok yang tidak layak menjadi raja ideal.
2. Meghan Markle
Foto/PeopleMeghan Markle, Duchess of Sussex, adalah sosok lain yang diyakini publik memiliki ketegangan mendalam dengan sang raja. Meskipun ia bukan anggota keluarga kerajaan aktif lagi, mantan artis asal Amerika itu menjadi pusat perhatian sejak wawancara eksplosif bersama Oprah Winfrey pada 2021.
Di mana ia mengungkap tuduhan soal rasisme dan perlakuan tak adil dari dalam istana. Walau tak pernah menyebut Charles secara langsung dalam semua pernyataannya, Meghan dianggap sebagai pendorong utama narasi tentang perlunya reformasi dan modernisasi dalam Kerajaan Inggris.
Oleh beberapa pihak, hal ini diasosiasikan dengan keinginan agar generasi selanjutnya seperti kakak iparnya, Pangeran William segera mengambil alih takhta.
3. Kelompok Republik Inggris (Republic)
Foto/PeopleRepublic adalah organisasi politik yang secara terbuka menyerukan diakhirinya sistem monarki di Inggris dan mendukung penggantian raja dengan kepala negara yang dipilih secara demokratis. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka semakin vokal.
Terutama sejak raja 76 tahun itu naik takhta. Mereka menganggap Charles sebagai simbol sistem warisan yang usang dan tak relevan dengan masyarakat modern. Dengan slogan seperti “Not My King,” kelompok ini secara terbuka menginginkan Charles turun takhta dan sistem kerajaan dihapuskan.