Sinopsis Heavenly Ever After, Kisah Cinta Abadi yang Dipertemukan Kembali di Surga
Drama Korea terbaru Heavenly Ever After menghadirkan kisah romansa yang menyentuh hati dengan latar dunia setelah kematian. Menggabungkan unsur fantasi, cinta sejati, dan pesan mendalam tentang kecantikan yang melampaui usia, drama ini mengisahkan pertemuan kembali sepasang suami istri di surga dalam kondisi yang tak terduga.
Heavenly Ever After tayang perdana pada Sabtu, 19 April 2025 di JTBC atau Netflix dan langsung mencuri perhatian penonton dengan alur unik serta sinematografi yang menawan. Dengan total 12 episode, drama Korea ini menawarkan cerita yang padat dan emosional, sempurna untuk menikmati kisah cinta yang menyentuh dan membekas.
Heavenly Ever After menawarkan narasi reflektif tentang menerima diri, keberanian mencintai secara tulus, dan keabadian ikatan emosional antar dua jiwa. Dengan konsep kehidupan setelah kematian yang dipersonalisasi dan penuh pilihan, drama ini menyampaikan pesan bahwa setiap orang berhak menentukan kebahagiaannya sendiri, baik di Bumi maupun di surga.
Sinopsis Heavenly Ever After
Foto/SoompiDilansir dari Soompi, Minggu (20/4/2025), Heavenly Ever After berfokus pada Lee Hae-sook, seorang wanita tangguh yang sepanjang hidupnya telah mendedikasikan diri sebagai kepala keluarga usai sang suami, Ko Nak-joon, mengalami kecelakaan. Hidupnya dihabiskan dalam kesetiaan dan pengorbanan, hingga akhirnya ia meninggal dunia pada usia 80 tahun.
Namun alih-alih berakhir, kisah cintanya justru berlanjut di alam baka. Di sebuah tempat yang disebut Kantor Konsultasi Masuk Surga, Hae-sook diberi pilihan untuk menentukan wujud yang ingin ia kenakan dalam kehidupan setelah kematian.
Tidak seperti jiwa-jiwa lain yang memilih versi muda mereka, Hae-sook memutuskan untuk tetap berada dalam tubuh tuanya. Ini merupakan sebuah keputusan yang ia ambil dengan mantap karena terinspirasi oleh kata-kata manis sang suami semasa hidup, "Kamu cantik di usia 20-an, cantik di usia 40-an, tapi kamu yang paling cantik sekarang".
Sesampainya di surga, Hae-sook menemukan sebuah rumah putih dengan namanya dan Nak-joon tertulis di depan. Ia memanggil suaminya dengan antusias, berharap akan pelukan hangat setelah sekian lama berpisah.
Namun, ketika akhirnya mereka bertemu kembali, situasi menjadi emosional dan tak terduga. Nak-joon muncul dengan tampilan mudanya di usia 30-an, sementara Hae-sook tetap dalam bentuk usia tuanya.
Perbedaan wujud ini menciptakan ketegangan dalam hubungan mereka. Nak-joon bingung dengan pilihan istrinya, sementara Hae-sook merasa kecewa karena seolah-olah cintanya dipertanyakan hanya karena penampilan.
Drama ini pun berkembang menjadi refleksi mendalam tentang makna cinta yang sesungguhnya, penerimaan diri, dan kejujuran dalam hubungan.
Daftar Pemain Heavenly Ever After
1. Kim Hye-ja sebagai Lee Hae-sook
Aktris veteran ini memerankan sosok Hae-sook yang hangat, bijaksana, dan kuat. Keputusannya untuk mempertahankan wujud tuanya menjadi simbol penerimaan diri dan cinta tanpa syarat.
2. Son Suk-ku sebagai Ko Nak-joon
Serunya Nonton Bareng Sinetron Mencintai Ipar Sendiri, Penggemar dan Pemain Ikut Histeris!
Dikenal lewat peran-peran emosional, Son Suk-ku memerankan suami setia yang telah membangun rumah untuk istrinya di surga. Ia kini bekerja sebagai tukang pos yang mengantar surat dari orang-orang yang masih hidup di bumi.
3. Han Ji-min sebagai Som-yi
Karakter misterius yang kedatangannya di surga menghadirkan warna baru dalam perjalanan Hae-sook dan Nak-joon.
4. Lee Jung-eun sebagai Lee Young-ae
Sosok seperti guru dan sahabat bagi Hae-sook, yang memberikan dukungan spiritual dan emosional sepanjang cerita.
5. Chun Ho-jin sebagai Direktur Pusat
Kepala kantor surga yang menyambut Hae-sook dengan ramah, berperan sebagai figur penuntun yang memberi arahan pada jiwa-jiwa baru.
6. Ryu Deok-hwan sebagai Pastor
Karakter yang menemukan makna baru dalam hidup setelah bertemu Hae-sook di surga.
Disutradarai oleh Kim Sok-yun (Behind Your Touch) dan ditulis oleh Lee Nam-kyu (Daily Dose of Sunshine) bersama Kim Su-jin, drama ini menyajikan narasi yang kuat dengan visual simbolis yang menyentuh.
Kereta menuju surga, Sungai Sanzu, hingga detektor logam sebagai gerbang surga, semuanya digambarkan penuh estetika dan makna mendalam.
Drama ini juga menyentuh isu-isu filosofis dan sosial secara halus. Seperti kecantikan yang ditentukan oleh usia, tekanan masyarakat terhadap penampilan, serta nilai cinta yang melampaui batas waktu dan tubuh fisik.






