Pakar IPB Ungkap Risiko Bahaya Mengonsumsi Vitamin B6 Berlebihan

Pakar IPB Ungkap Risiko Bahaya Mengonsumsi Vitamin B6 Berlebihan

Gaya Hidup | sindonews | Rabu, 30 Juli 2025 - 04:30
share

Kasus gugatan hukum terhadap salah satu perusahaan suplemen ternama asal Australia menjadi sorotan publik. Gugatan class action ini dilayangkan sejumlah warga karena diduga adanya masalah kesehatan yang muncul akibat kandungan vitamin B6 berlebih dalam salah satu produk buatannya.

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) IPB University, dr Widya Khairunnisa Sarkowi, turut merespons hal ini. Ia mengatakan bahwa vitamin B6 sejatinya merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh.

Baca juga: Waspadai Suplemen Ilegal, Ini 7 Tips Memilih Vitamin yang Aman dan Terdaftar BPOM

Bagi tubuh, vitamin B6 berperan pada sejumlah proses metabolisme penting, seperti pembentukan zat kimia di otak, metabolisme asam amino dan glukosa, produksi hemoglobin dalam sel darah merah, hingga mendukung kekebalan tubuh.

Jenis vitamin B6 yang paling dikenal adalah pyridoxine, yang banyak ditemukan dalam produk suplemen. dr Widya menjelaskan, kebutuhan vitamin B6 harian orang dewasa umumnya berkisar 1,3 - 1,7 mg per hari, tergantung usia dan jenis kelamin. Baca juga: BPOM Tegaskan Blackmores Berbahaya di Australia Tidak Punya Izin Edar untuk Pasar Indonesia

“Kalau pola makan kita baik dan bervariasi, kebutuhan vitamin B6 ini sebenarnya sudah tercukupi dari makanan,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (30/7/2025).

Ia menyebutkan, vitamin B6 banyak terdapat dalam bahan pangan seperti ayam, sapi, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, pisang, alpukat, dan ubi. Namun, jika konsumsi suplemen ditambahkan secara berlebihan hingga melebihi 250 mg per hari, dapat terjadi penumpukan dan menyebabkan kerusakan saraf.

“Gejalanya disebut neuropati sensorik, ditandai keluhan kesemutan, mati rasa, gangguan keseimbangan, bahkan kelemahan otot,” tegasnya.

Dosen ilmu biomedik farmakologi ini mengingatkan, suplemen harus dikonsumsi secara bijak. “Jika pola makan kita sudah bergizi, suplementasi sering kali tidak diperlukan lagi. Pastikan selalu membaca label dan dosis sebelum membeli suplemen, jangan melebihi anjuran harian tanpa petunjuk tenaga medis,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, masyarakat dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang berencana mengonsumsi beberapa vitamin sekaligus, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu.

“Kesimpulannya, vitamin B6 memang penting, tetapi semua yang berlebihan tetap membawa risiko. Suplemen sebaiknya menjadi pelengkap, bukan pengganti makanan sehat. Penggunaannya harus sesuai kebutuhan tubuh,” pungkasnya.

Topik Menarik