Mengenal Kanker Paru, Penyakit yang Dialami Ibunda Raisa
JAKARTA - Kabar duka datang dari penyanyi Raisa Andriana. Sang ibunda, Ria Mariaty, meninggal dunia di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, Sabtu (29/11/2025), dan menyisakan duka mendalam.
Ibunda Raisa sebelumnya berjuang melawan kanker paru yang diidapnya. Beliau menderita kanker paru-paru stadium lanjut sebelum meninggal dunia.
Kanker paru merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum dan menjadi penyebab utama kematian terkait kanker di seluruh dunia. Meski dikenal sebagai penyakit berbahaya, banyak orang masih belum memahami apa itu kanker paru, bagaimana gejalanya, serta apa saja faktor risikonya. Pemahaman mendalam penting agar masyarakat dapat melakukan pencegahan sejak dini.
Mengenal Kanker Paru
Kanker paru adalah kondisi ketika sel-sel abnormal di paru-paru tumbuh secara tidak terkendali. Sel-sel ini dapat membentuk tumor, mengganggu fungsi pernapasan, dan berpotensi menyebar ke organ lain (metastasis).
Kanker paru-paru masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan global. Dikenal sebagai “silent killer”, penyakit ini sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, sehingga banyak pasien baru menyadari kondisinya setelah memasuki fase lanjut. Kanker paru dapat berkembang cepat dan menyerang bagian lain dari tubuh, menjadikannya salah satu jenis kanker paling mematikan di dunia.
Terdapat dua jenis utama kanker paru:
- Non–Small Cell Lung Cancer (NSCLC) – sekitar 80–85 kasus; tumbuh lebih lambat.
- Small Cell Lung Cancer (SCLC) – lebih jarang, tetapi berkembang dan menyebar jauh lebih cepat.
Penyebab dan Faktor Risiko
Berdasarkan data Global Cancer Observatory (Globocan) 2022, dalam lima tahun terakhir (2018–2022), terdapat 2,48 juta kasus kanker paru atau sekitar 12,5 dari total kasus kanker di dunia, menjadikannya jenis kanker dengan jumlah kasus tertinggi secara global.
Beberapa faktor penyebab yang meningkatkan risiko kanker paru, antara lain:
- Merokok
Merupakan faktor terbesar penyebab kanker paru. Baik perokok aktif maupun perokok pasif memiliki risiko yang meningkat secara signifikan.
- Polusi Udara
Paparan jangka panjang terhadap udara tercemar, termasuk asap kendaraan dan industri, dapat meningkatkan risiko.
- Paparan Bahan Kimia Berbahaya
Misalnya radon, asbestos, arsenik, atau zat beracun lainnya di lingkungan kerja.
- Riwayat Keluarga
Faktor genetik juga berperan. Seseorang memiliki risiko lebih tinggi bila anggota keluarga dekat pernah mengidap kanker paru.
- Riwayat Penyakit Paru
Penyakit paru kronis seperti PPOK dapat meningkatkan kerentanan.
Gejala Kanker Paru
Pada tahap awal, kanker paru sering tidak menunjukkan gejala khas. Seiring perkembangannya, beberapa gejala yang umum muncul antara lain:
- Batuk terus-menerus atau batuk yang semakin parah
- Batuk berdarah
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Suara serak
- Penurunan berat badan tanpa sebab
- Mudah lelah
- Infeksi paru berulang (misalnya pneumonia)










