Kenapa Putus Cinta Bisa Bikin Berat Badan Turun? Ini Faktanya
JAKARTA - Kenapa putus cinta bisa bikin berat badan turun? Ini faktanya. Banyak orang tidak berniat “diet patah hati”, tapi penurunan berat badan sering terjadi secara alami setelah hubungan berakhir.
Pertanyaannya, apakah kondisi ini normal dan sehat? Dan apakah berat badan bisa tetap stabil setelahnya? Para ahli pun menjelaskan alasan di balik perubahan tubuh ini.
Untuk memahami mengapa berat badan bisa menurun setelah putus cinta atau perceraian, VerywellFit mewawancarai pakar stres, Dr. Dan Guerra dan Dr. Dana Gionta, psikolog asal New York yang menulis buku From Stressed to Centered. Mereka menjelaskan bagaimana stres emosional dapat memengaruhi kondisi fisik seseorang.
Menurut Dr. Guerra, setiap orang punya reaksi berbeda terhadap stres. “Sebagian orang justru turun berat badan ketika stres, sementara yang lain bisa mengalami kenaikan,” jelasnya. Hal ini berkaitan dengan metabolisme tubuh masing-masing dan cara individu memproses tekanan secara mental.
Penyebab
Sebuah penelitian dalam Journal of Family Issues menunjukkan bahwa orang yang bercerai cenderung memiliki berat badan lebih rendah dibandingkan mereka yang masih berpasangan atau yang lama hidup sendiri.
Dr. Gionta menambahkan bahwa rasa sedih dan depresi dapat menurunkan metabolisme tubuh sehingga kebutuhan makan juga berkurang. Di sisi lain, kecemasan yang meningkat saat putus cinta bisa memicu gangguan pada sistem pencernaan, hormon, dan jantung. Kombinasi gejala tersebut akhirnya memengaruhi kebiasaan makan mulai dari hilang nafsu makan hingga tidak makan sama sekali.
Lalu, apakah berat badan yang turun karena patah hati bisa dipertahankan untuk jangka panjang? Jawabannya tergantung kondisi tubuh dan perasaan Anda sendiri.
Jika sebelum putus cinta Anda sudah nyaman dengan berat badan tertentu, lalu turun karena stres, sangat mungkin berat badan Anda akan kembali seperti semula ketika kondisi emosional membaik dan pola makan kembali normal.
Namun, jika penurunan berat badan terjadi akibat kebiasaan tidak sehat misalnya makan sangat sedikit karena tidak berselera maka pola tersebut jelas tidak bisa dipertahankan. Meski ada keinginan untuk menjaga angka di timbangan, gaya hidup seperti ini tidak realistis dan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Dr. Guerra menyarankan agar setiap orang mengetahui batas sehatnya.
“Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui berat badan ideal yang aman bagi tubuh,” ujarnya.










