Kisah Mahasiswi Cantik Aissya Embun, Wisudawati Polines dengan Predikat Terdisiplin Tak Pernah Bolos Kuliah

Kisah Mahasiswi Cantik Aissya Embun, Wisudawati Polines dengan Predikat Terdisiplin Tak Pernah Bolos Kuliah

Gaya Hidup | okezone | Rabu, 17 Desember 2025 - 06:35
share

JAKARTA – Kisah mahasiswi cantik Aissya Embun yang menjadi wisudawati terdisiplin tak pernah bolos kuliah. Aissya Embun Setyasih berhasil meraih predikat lulusan terdisiplin di antara para wisudawan pada Wisuda ke-52 Politeknik Negeri Semarang (Polines) tahun 2023.

Tak hanya dikenal disiplin, Embun juga mencatatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurna, yakni 3,98.

Ketua Panitia Pelaksanaan Wisuda ke-52 Polines, Endro Warsito, menjelaskan bahwa dalam prosesi wisuda terdapat dua kategori penghargaan, yaitu lulusan terbaik dan lulusan terdisiplin.

Predikat lulusan terdisiplin diberikan kepada mahasiswa dengan jumlah ketidakhadiran paling sedikit, tanpa unsur alpa, serta memiliki IPK tertinggi di antara mahasiswa dengan tingkat kehadiran terbaik tersebut.

Pada tahun ini, Aissya Embun Setyasih dinobatkan sebagai lulusan terdisiplin dengan catatan alpa 0, sakit 0, dan izin 0. IPK yang diraihnya pun mencapai angka 3,98.

Mahasiswi lulusan Program Studi D3 Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektronika itu mengaku terkejut sekaligus bangga saat menerima predikat tersebut.

“Yang pertama sangat bangga dan senang karena tidak menyangka. Saya baru tahu waktu kemarin gladi bersih, jadi agak kaget,” ujar Embun, dikutip dari laman resmi Polines.

Sejak pertama kali masuk Politeknik Negeri Semarang, Embun mengaku tidak memiliki ambisi khusus, bahkan tidak mengetahui adanya penghargaan lulusan terdisiplin. Wisudawati asal Sragen ini juga tak menyangka IPK-nya di akhir masa perkuliahan hampir menyentuh angka sempurna.

“Itu sebenarnya kalau di saya pribadi lebih ke belajar saja. Ada mata kuliah yang menurut saya susah, ada yang gampang. Tidak menyangka juga bisa mendapat nilai seperti itu, tetapi tetap bersyukur bisa mendapat nilai yang baik,” tuturnya.

Meski memiliki IPK tinggi, Embun mengaku tidak hanya berfokus pada akademik. Ia tetap aktif mengikuti kegiatan di luar perkuliahan.

“Di Politeknik Negeri Semarang ini kan diharapkan juga punya keterampilan organisasi. Kebetulan saya ikut organisasi daerah (Orda) dan sempat menjabat sebagai bendahara umum. Jadi walaupun perkuliahan ditekuni, kegiatan organisasi tetap berjalan,” jelasnya.

Selama masa perkuliahan, Embun juga mengikuti sejumlah program magang. Pada semester empat, ia mengikuti program Kampus Merdeka, kemudian melanjutkan program magang Polines di semester lima.

Embun menilai masa perkuliahannya di Polines sangat berkesan karena lingkungan kampus yang suportif.

“Kuliah di Polines sangat seru. Teman-temannya banyak, sangat humble, dan baik. Dosen-dosennya juga sangat baik serta selalu mendukung mahasiswa,” imbuhnya.

Sementara itu, Sri Sumarsih, ibunda Embun, mengaku tak kalah terkejut dan bangga atas capaian putri keduanya yang juga merupakan anak terakhirnya.

Ia merasa bahagia karena sang anak mampu meninggalkan nama baik setelah lulus dari Politeknik Negeri Semarang. Menurutnya, kedisiplinan Embun selama kuliah juga tercermin dalam kesehariannya di rumah.

Topik Menarik