AS Sita Pesawat Presiden Venezuela karena Dibeli Ilegal Rp202 Miliar dan Diselundupkan ke Luar Negeri

AS Sita Pesawat Presiden Venezuela karena Dibeli Ilegal Rp202 Miliar dan Diselundupkan ke Luar Negeri

Global | okezone | Selasa, 3 September 2024 - 11:55
share

NEW YORK Amerika Serikat (AS) telah menyita sebuah pesawat milik Presiden Venezuela Nicols Maduro. Hal ini dilakukan karena pesawat itu dibeli secara ilegal seharga USD13 juta (Rp202 miliar) dan diselundupkan keluar negeri.

Menurut departemen kehakiman AS, pesawat Falcon 900EX disita di Republik Dominika dan dipindahkan ke negara bagian Florida, AS. Tidak jelas bagaimana dan kapan pesawat itu berakhir di Republik Dominika. Data pelacakan menunjukkan pesawat itu meninggalkan bandara La Isabela di dekat ibu kota Santo Domingo pada Senin (2/9/2024), dan tiba di bandara Fort Lauderdale di Florida segera setelahnya.

Venezuela mengecam penyitaan itu, dengan mengatakan bahwa itu merupakan tindakan pembajakan. Menteri Luar Negeri Yvn Gil mengatakan AS telah membenarkan dirinya sendiri dengan tindakan pemaksaan yang mereka terapkan secara sepihak dan ilegal di seluruh dunia.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Venezuela mengatakan berhak untuk mengambil tindakan hukum apa pun untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada negara ini.

Pejabat AS mengatakan pesawat itu disita karena diduga melanggar undang-undang kontrol ekspor dan sanksi AS. Mereka menambahkan bahwa penyelidikan menemukan bahwa orang-orang yang berafiliasi dengan Maduro diduga menggunakan perusahaan cangkang yang berbasis di Karibia untuk menyembunyikan keterlibatan mereka dalam pembelian pesawat secara ilegal dari sebuah perusahaan yang berbasis di Florida pada akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023.

Pesawat itu kemudian diekspor secara ilegal dari AS ke Venezuela melalui Karibia pada bulan April 2023.

Argumen pejabat AS bahwa penjualan dan ekspor pesawat itu melanggar sanksi AS sepertinya tidak akan terlalu berbobot bagi Presiden Maduro, yang telah berulang kali menuduh AS mencampuri urusan dalam negeri negaranya.

Seorang juru bicara dewan keamanan nasional Gedung Putih mengatakan tindakan itu merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa Maduro terus merasakan konsekuensi dari kesalahan tata kelolanya terhadap Venezuela.

Markenzy Lapointe, jaksa AS untuk Distrik Selatan Florida, mengatakan bahwa otoritas Republik Dominika telah memberikan bantuan yang sangat berharga kepada pemerintah AS dalam mengatur penyitaan tersebut.

"Tidak masalah seberapa mewah jet pribadi atau seberapa berkuasanya para pejabat, kami akan bekerja tanpa henti dengan mitra kami di sini dan di seluruh dunia untuk mengidentifikasi dan mengembalikan pesawat apa pun yang diselundupkan secara ilegal ke luar Amerika Serikat," kata Matthew S Axelrod dari departemen perdagangan, salah satu badan federal yang terlibat dalam operasi untuk menemukan kembali pesawat tersebut.

Topik Menarik