Israel Sebut Musuh Terberatnya Sekarang Adalah Houthi

Israel Sebut Musuh Terberatnya Sekarang Adalah Houthi

Global | sindonews | Senin, 30 Desember 2024 - 19:05
share

Sebuah saluran TV Israel melaporkan bahwa, meskipun Angkatan Udara Israel menyerang Houthi di Yaman, negara pendudukan itu menghadapi musuh yang "besar". Gerakan ini "kuat dan tidak boleh diremehkan," imbuh Channel 14.

Saluran tersebut mengatakan di situs webnya bahwa garis depan Yaman bukanlah yang diinginkan Israel dalam beberapa tahun terakhir, tetapi Israel terpaksa menghadapinya saat ini, meskipun Tel Aviv mengakui kurangnya informasi intelijen.

Pada hari Sabtu, Houthi — yang juga dikenal sebagai Ansar Allah — mengumumkan bahwa pasukan mereka telah menembak jatuh pesawat nirawak MQ9 Amerika saat berada di wilayah udara Provinsi Al-Bayda, di tenggara ibu kota Yaman, Sanaa.

Menurut juru bicara militer Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree, pesawat nirawak AS tersebut adalah yang ketiga belas yang ditembak jatuh oleh pertahanan udara Yaman sebagai bagian dari perjuangan gerakan tersebut dalam solidaritas dengan Palestina di Jalur Gaza.

Hal ini terjadi beberapa jam setelah kelompok tersebut mengumumkan bahwa mereka telah mengebom Pangkalan Udara Nevatim milik Israel di Negev dengan rudal balistik hipersonik. "Kami akan melanjutkan operasi melawan Israel hingga agresinya di Jalur Gaza berhenti," kata Saree.

Militer Israel kemarin mengumumkan bahwa sirene serangan udara berbunyi di beberapa wilayah di seluruh negeri setelah sebuah rudal ditembakkan dari Yaman.

Sebelumnya, jet tempur Israel mengebom Bandara Internasional Sanaa dan Pangkalan Udara Al-Dulaimi di utara ibu kota, serta sebuah pembangkit listrik di selatan Sanaa dan fasilitas di Provinsi Al-Hodeidah di barat. Serangan itu menewaskan enam warga Yaman dan melukai 40 lainnya.

Sebagai tanggapan, Houthi menembakkan rudal hipersonik ke Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, dan pesawat nirawak ke sasaran-sasaran di kota itu. Mereka juga menyerang sebuah kapal yang berlayar menuju pelabuhan Israel di Laut Arab.

Houthi secara berkala mengonfirmasi bahwa gerakan itu merupakan bagian dari poros perlawanan yang mencakup Iran, Suriah, Hizbullah, dan faksi-faksi Palestina, dan menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam pertempuran bersama mereka.

Topik Menarik