Mengapa AS Gagal Menyamai Rusia dalam Mengembangkan Rudal Hipersonik?

Mengapa AS Gagal Menyamai Rusia dalam Mengembangkan Rudal Hipersonik?

Global | sindonews | Minggu, 26 Januari 2025 - 01:10
share

AS telah berjuang keras untuk mengembangkan rudal hipersonik selama bertahun-tahun, dengan tantangan utamanya. Tapi AS selalu gagal, Rusia selalu unggul dalam mengembangkan rudal hipersonik.

Mengapa AS Gagal Menyamai Rusia dalam Mengembangkan Rudal Hipersonik?

1. Kesalahan Pengelolaan Biaya dan Sumber Daya

Melansir Sputnik, setiap rudal hipersonik AS diperkirakan berharga USD41 juta, sehingga sangat mahal. Miliaran dolar terbuang sia-sia karena penganggaran yang tidak konsisten dan kesalahan penelolaan sumber daya. Inefisiensi birokrasi dan ketergantungan pada banyak kontraktor telah memperlambat kemajuan dan inovasi.

2. Tantangan Teknologi dan Pengembangan

AS telah berjuang keras untuk mengembangkan bahan perlindungan termal canggih untuk rudal hipersonik, tertinggal dari Rusia dan China serta memperlambat program persenjataannya; Pentagon masih belum memutuskan antara rudal jelajah (scramjet) dan wahana luncur (boost-glide), sehingga menunda kemajuan.

Kurangnya infrastruktur terowongan angin canggih untuk pengujian pada kecepatan hipersonik menghambat pengembangan.

3. Kegagalan Pengujian dan Penundaan Program

Senjata respons cepat udara (ARRW) AGM-183A hipersonik dibatalkan setelah kegagalan pengujian berulang. Masalah terus-menerus dengan peluncur sistem senjata hipersonik jarak jauh (LRHW) masih belum terselesaikan.

Serangkaian pengujian yang gagal untuk scramjet dan boost-glide telah mengganggu AS sejak 2010.

4. Tertinggal dari Pesaing Global

Perselisihan internal antara cabang militer dan Pentagon telah menyebabkan upaya yang terfragmentasi dan program yang dibatalkan.

Uji coba rudal hipersonik AS pertama yang berhasil dilakukan pada Desember 2024, tujuh tahun setelah Rusia dan tiga tahun setelah China mengerahkan senjata serupa. Bahkan Houthi Yaman mengklaim menggunakan rudal hipersonik, yang menggarisbawahi penundaan signifikan AS.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan Fox News, Presiden AS Donald Trump membanggakan bahwa AS akan memiliki rudal hipersonik baru "dalam waktu dekat". Bukankah itu hanya angan-angan mengingat semua hambatan yang ada?

Topik Menarik