Gembong Narkoba Terkenal Terlacak dan Ditangkap Gara-gara Istrinya Posting Foto Liburan Mewah
Seorang gembong narkoba terkenal asal Kosta Rika telah terlacak dan ditangkap agen pemberantasan narkoba Amerika Serikat (AS) di London. Jejaknya terendus gara-gara istrinya mem-posting foto-foto liburan mewah mereka di Eropa, yang meninggalkan petunjuk lokasi mereka.
Menurut laporan La Prensa Nikaragua, Luis Manuel Picado Grijalba (43) ditangkap di bandara London pada bulan Desember 2024 setelah dia dituduh mengirim kokain dari Limón, Kosta Rika ke AS.
Grijabla alias Shock dicari oleh Badan Pemberantasan Narkoba (DEA) AS selama beberapa bulan karena dugaan keterlibatannya dalam perdagangan narkoba internasional. Demikian disampaikan direktur Departemen Investigasi Peradilan (OIJ) Kosta Rika, Randall Zuniga.
Gembong narkoba tersebut, yang jarang bepergian dengan istrinya yang berusia 32 tahun, dilaporkan membeli tiket pesawat senilai USD20.000 untuk menerbangkan istri dan keluarganya ke Eropa.
Mengutip laporan New York Post, Senin (27/1/2025), Grijabla, yang merupakan warga negara Kosta Rika yang dinaturalisasi AS, bertemu istrinya di Paris dan telah berencana untuk merayakan Tahun Baru bersama keluarganya di Inggris sebelum penangkapannya.
Untuk mendokumentasikan liburan mewah tersebut, istri Grijabla; Estefania McDonald Rodriguez, membuat beberapa unggahan di akun Instagram yang kini telah dihapus selama perjalanannya ke Eropa.
Satu unggahan memperlihatkan pasangan tersebut berpose di bawah Menara Eiffel di Paris.
Zuniga mengatakan bahwa Rodriguez sering bepergian ke luar negeri dan mengunggah tentang petualangannya di platform media sosialnya.
Dia membanggakan liburannya di pantai yang cerah, di mana Dia terlihat menggendong dua burung beo, dan di Roma di mana dia duduk di depan Air Mancur Trevi yang terkenal.
Agen DEA, yang telah melacak Grijabla sejak dia berangkat dari Bandara Juan Santamaría di Kosta Rika, menggunakan posting pasangan tersebut di Paris untuk melacak lokasi sang tersangka gembong narkoba.
Penangkapannya di London disetujui setelah DEA memperoleh surat perintah internasional.
Keterlaluan, Militer Israel Pindahkan Paksa Pasien ke Rumah Sakit Indonesia yang Hancur di Gaza
DEA ingin menangkap Grijabla di Eropa, bukan di Kosta Rika, karena negara Amerika Tengah tersebut melarang ekstradisi warga negaranya.
Grijabla diadili sehari setelah penangkapannya dan saat ini sedang menghadapi ekstradisi ke AS, di mana dia dapat menghadapi hukuman penjara yang lama.
Jaksa Agung Kosta Rika Carlo Diaz memuji penangkapan Grijabla oleh DEA, tetapi menyatakan kantornya tidak memiliki tuduhan apa pun terhadapnya.
"Bagi kami, ini juga merupakan penangkapan yang penting, karena kami belum dapat mengaitkan tindakan kriminal apa pun dengannya di negara kami, tetapi saya ulangi, dia telah dikaitkan dalam beberapa penyelidikan dengan perdagangan narkoba di Limón," kata Díaz.
Penangkapan internasional tersebut memecah belah para pejabat di negara itu, di mana Presiden Rodrigo Chaves Robles dan Menteri Keamanan Mario Zamora menanyai OIJ.
“Sungguh keterlaluan bahwa polisi Kosta Rika, maksud saya Badan Investigasi Yudisial, Peradilan, dan Kantor Jaksa Agung, meskipun semua orang tahu apa yang dilakukan Shock, bahkan tidak memiliki kasus terbuka terhadapnya, sementara orang-orang asing meninggalkan negara itu dan menangkapnya di London. Apa yang dimiliki orang-orang asing yang tidak dimiliki OIJ? Apakah itu kesopanan?” tanya Chaves, menurut laporan La Teja.
Zuniga membantah dengan mengatakan DEA punya insentif untuk menangkap orang-orang yang diduga merugikan negaranya warga negara AS. "Ada investasi. Para penguasa sangat jelas bahwa DEA sangat penting untuk mencegah maraknya narkoba," katanya.
Direktur OIJ itu mengatakan rekan-rekannya dari Amerika juga lebih banyak berinvestasi dan memiliki akses ke teknologi untuk membuka ponsel.