Jerman Siap Kirim Rudal Canggih Taurus ke Ukraina untuk Melawan Rusia

Jerman Siap Kirim Rudal Canggih Taurus ke Ukraina untuk Melawan Rusia

Global | sindonews | Selasa, 15 April 2025 - 01:30
share

Jerman siap mengirim rudal canggih Taurus ke Ukraina sebagai bagian dari upaya untuk membantu Kyiv meraih momentum melawan Rusia.Demikian disampaikan calon kanselir Jerman Friedrich Merz.

Berbicara dengan Caren Miosga dari ARD, Merz menegaskan bahwa dia tetap pada seruannya di masa lalu untuk memberikan senjata jarak jauh kepada militer Ukraina.

Seruan tersebut bertentangan dengan kebijakan pemimpin Jerman saat ini Olaf Scholz, yang menolak memberikan rudal tersebut kepada Ukraina.

Komentar Merz muncul setelah serangan rudal Rusia—yang disebutnya sebagai "kejahatan perang serius"—menewaskan sedikitnya 34 warga sipil dan melukai 117 orang di kota Sumy, Ukraina.

Kanselir Scholz menjelaskan posisinya mengenai rudal Taurus dengan mengatakan bahwa militer Ukraina harus mampu "mendahului situasi".

Namun, Merz menekankan bahwa pengiriman rudal jarak jauh hanya akan dilakukan setelah konsultasi dengan sekutu Jerman di Eropa.

"Itu harus dikoordinasikan. Dan jika disetujui, maka Jerman harus berpartisipasi," kata Merz, pemimpin Uni Demokratik Kristen (CDU), seperti dikutip euronews, Selasa (15/4/2025).

Merz mencatat bahwa sekutu Jerman seperti Inggris dan Prancis telah memasok rudal jelajah kepada Ukraina.

Namun, sistem Taurus menawarkan jangkauan yang lebih jauh daripada rudal jelajah Scalp Prancis atau rudal Storm Shadow Inggris. Sistem ini juga memiliki presisi yang diperlukan untuk menghancurkan target kritis seperti pilar jembatan secara efektif.

Merz menyebutkan bahwa sistem Taurus dapat digunakan untuk menargetkan Jembatan Kerch, jalur darat terpenting antara Rusia dan semenanjung Crimea yang dikuasai Rusia.

"Itu akan menjadi salah satu cara untuk akhirnya menempatkan negara ini secara strategis—untuk tetap berpegang pada ketentuan—di atas situasi," jelas Merz, seraya menambahkan bahwa dia tidak yakin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan bereaksi positif terhadap tawaran perdamaian.

Ukraina telah menuntut pengiriman rudal jelajah Taurus Jerman selama bertahun-tahun, terutama agar dapat menargetkan infrastruktur penting yang strategis seperti Jembatan Kerch.

Jembatan tersebut telah diserang beberapa kali selama perang tetapi tidak hancur sepenuhnya.

Kanselir Scholz selalu menolak pengiriman rudal Taurus, khawatir Jerman akan ikut berperang jika mengirimkan senjata ke Kyiv.

Kebijakan kanselir dari Partai Sosial Demokrat (SPD) yang akan lengser itu telah dikritik oleh Ukraina.

Tidak jelas apakah SPD, yang telah sepakat untuk membentuk pemerintahan koalisi dengan CDU, akan mendukung sikap Merz mengenai masalah tersebut.

Topik Menarik