Siapa Pelaku Pembantaian Turis Hindu di Kashmir?
Insiden pembantaian turis Hindu di Kashmir tengah menjadi perhatian dunia internasional. Sebagian bertanya-tanya mengenai sosok pelaku pembantaian biadab tersebut.
Diberitakan sebelumnya, serangan berdarah mengguncang kawasan wisata padang rumput Baisaran, Pahalgam, di Jammu dan Kashmir, India, Selasa (22/4/2025).
Insiden ini menewaskan sedikitnya 28 orang yang sebagian besarnya adalah turis Hindu.
Serangan terjadi di tengah suasana damai di Baisaran yang dikenal sebagai "Mini Swiss". Para turis yang sebagian besar adalah peziarah Hindu itu tentu tidak menduga mereka akan menjadi sasaran penembakan brutal di sana.
Siapa Pelaku Pembantaian Turis Hindu di Kashmir?
Menurut laporan awal, sekelompok militan bersenjata tiba-tiba muncul dan melepaskan tembakan secara membabi buta terhadap wisatawan Hindu di Pahalgam, Kashmir.Setelahnya, muncul klaim dari sebuah kelompok militan yang menamakan diri The Resistance Front (TRF) sebagai pihak bertanggung jawab.
Kelompok TRF merupakan afiliasi dari organisasi militan yang berbasis di Pakistan, Lashkar-e-Taiba (LeT) dan Hizbul Mujahideen.
Terlibat aktif dalam kegiatan pemberontakan di Jammu dan Kashmir, mereka sudah dimasukkan sebagai organisasi teroris oleh India.
Melansir Al Jazeera, melalui pesan yang muncul di Telegram, TRF menentang pemberian izin tinggal kepada orang luar di Kashmir.
Namun, karena permintaan itu dilanggar, mereka melakukan kekerasan terhadap orang asing yang mencoba menetap secara ilegal.
Meski belum jelas asal-usulnya, beberapa pihak menyebut TRF ini sudah dibentuk sejak pemerintah India secara sepihak mencabut otonomi parsial Kashmir pada Agustus 2019.
Adapun nama The Resistance Front dipakai untuk menandai perubahan dari kelompok pemberontak tradisional di Kashmir yang sebagian besar menggunakan nama Islami.
Sementara Badan Intelijen India percaya TRF berfokus pada perlawanan di Kashmir, sejumlah pejabat India secara konsisten menyatakan kelompok tersebut adalah cabang Lashkar-e-Taiba, kelompok bersenjata yang bermarkas di Pakistan.
Melihat ke belakang, TRF juga pernah beraksi pada tahun 2020. Waktu itu, kelompok tersebut bertanggung jawab atas serangan-serangan kecil, termasuk pembunuhan yang ditargetkan terhadap sejumlah orang.
Menurut catatan pemerintah, anggota TRF banyak menggunakan senjata ringan seperti pistol untuk melakukan pembunuhan terarah. Namun, kelompoknya terus berkembang menjadi besar seiring waktu.
Pada Juni 2024, TRF juga mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap bus peziarah Hindu yang menewaskan sedikitnya sembilan orang di wilayah Reasi, Jammu.
Setahun sebelumnya, pemerintah India lebih dulu menyatakan TRF sebagai “organisasi teroris” dengan alasan perekrutan pemberontak dan penyelundupan senjata dari Pakistan ke Kashmir.
Terbaru, TRF mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap peziarah Hindu di Kashmir April 2025 ini.
Serangan tersebut dianggap sebagai salah satu yang paling mematikan terhadap warga sipil di India sejak serangan Mumbai pada 2008.
Kelompok TRF menyatakan bahwa aksi mereka ditujukan untuk menentang perubahan demografi di wilayah Kashmir yang mereka anggap sebagai akibat dari kebijakan pemerintah India guna memungkinkan penduduk non-lokal menetap di sana.
Saat ini, penyelidikan dan operasi pencarian terhadap para pelaku masih berlangsung dengan pasukan keamanan India melakukan pengejaran intensif di wilayah tersebut.
Demikian ulasan mengenai pelaku pembantaian turis Hindu di Kashmir.
