3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia, Salah Satunya Pertarungan Geopolitik

3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia, Salah Satunya Pertarungan Geopolitik

Global | sindonews | Senin, 28 April 2025 - 12:15
share

Konflik antara Ukraina dan Rusia yang dimulai sejak 2014 dan meningkat menjadi invasi besar-besaran oleh Moskow 2022 telah menjadi sorotan global.

Selama perang tiga tahun terakhir, Ukraina menerima dukungan luas dari negara-negara Barat, baik dari segi diplomatik, militer, maupun ekonomi.

Ada beberapa alasan mendalam mengapa negara-negara Barat terus mendukung Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.

3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia

1. Mempertahankan Nilai-nilai Demokrasi dan Kedaulatan Negara

Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Uni Eropa (UE), memiliki komitmen kuat terhadap prinsip-prinsip demokrasi, kedaulatan nasional, dan supremasi hukum internasional.

Invasi Rusia ke Ukraina dianggap sebagai pelanggaran besar terhadap hukum internasional, yang secara langsung mengancam stabilitas dan prinsip dasar yang selama ini dijaga oleh negara-negara Barat.

Ukraina, sebagai negara yang secara bertahap bergerak menuju sistem pemerintahan demokratis dan integrasi dengan Eropa, dilihat sebagai bagian dari perlawanan terhadap otoritarianisme.

Pada 2014, Ukraina mengadopsi reformasi demokratis dan pro-Barat yang lebih mendalam, dengan mendekatkan diri ke Uni Eropa dan NATO.

Ketika Rusia mengintervensi Ukraina, negara-negara Barat melihat ini bukan hanya sebagai ancaman terhadap Ukraina, tetapi juga terhadap nilai-nilai inti mereka yang mencakup kebebasan, hak asasi manusia, dan prinsip-prinsip negara berdaulat.

Menurut analisis dari kelompok think tank Council on Foreign Relations, "Kemenangan Rusia atas Ukraina akan menciptakan preseden berbahaya di mana negara-negara besar bisa secara sepihak mengubah perbatasan negara lain."

2. Pertarungan Geopolitik dengan Rusia

Ukraina terletak di jantung Eropa dan memiliki posisi geopolitik yang sangat strategis.

Keberadaan Ukraina sebagai negara yang berorientasi pro-Barat dianggap sebagai ancaman langsung terhadap ambisi Rusia untuk mempertahankan pengaruhnya di wilayah bekas Uni Soviet dan kawasan sekitarnya.

Sejak runtuhnya Uni Soviet, Rusia berusaha mempertahankan zona pengaruh di negara-negara yang dianggapnya bagian dari ruang ekonomi dan politik yang penting, seperti Ukraina.

Bagi Barat, mendukung Ukraina berarti menanggapi tantangan terhadap hegemoni Rusia dan mencegah ekspansi lebih lanjut dari pengaruh Moskow ke Eropa Timur.

Jika Rusia berhasil merebut Ukraina, ini akan membuka jalan bagi pengaruh Rusia yang lebih besar di negara-negara Eropa Timur dan kawasan Baltik, yang secara langsung akan mengancam integritas NATO dan Uni Eropa.

Oleh karena itu, negara-negara Barat merasa bahwa konflik ini bukan hanya soal Ukraina, tetapi juga tentang mempertahankan stabilitas kawasan Eropa secara lebih luas.

“Konflik ini lebih besar dari sekadar Ukraina—ini adalah tentang menjaga tatanan internasional yang berbasis pada hukum dan menanggapi ambisi ekspansionis Rusia,” tulis majalah Foreign Affairs dalam analisisnya.

3. Ketergantungan Energi dan Keamanan Global

Ukraina berperan sebagai jalur utama transit energi, terutama gas alam, yang menghubungkan Rusia ke Eropa Barat.

Namun, ketergantungan energi Eropa terhadap Rusia telah memunculkan ketegangan politik dan ekonomi yang semakin tajam dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan mendukung Ukraina, Barat berusaha mengurangi ketergantungan Eropa terhadap pasokan energi dari Rusia dan mendorong diversifikasi sumber energi.

Pada saat yang sama, konflik ini juga memperburuk krisis keamanan global, mengingat Rusia adalah salah satu negara pemegang senjata nuklir terbesar di dunia.

Negara-negara Barat, melalui NATO, khawatir akan kebijakan luar negeri agresif Rusia yang bisa berpotensi menstabilkan keamanan global, terutama di Eropa. Oleh karena itu, membantu Ukraina menjadi strategi untuk memperkuat keamanan kolektif di kawasan tersebut.

“Sanksi terhadap Rusia, penyediaan bantuan militer kepada Ukraina, dan dorongan untuk meningkatkan ketahanan energi Eropa semuanya merupakan bagian dari strategi lebih luas Barat untuk menanggapi kebijakan ekspansionis Rusia,” tulis The Economist dalam analisisnya.