Bocah Ini Habiskan Uang Jajan Bulanan Rp6,4 Juta untuk Pijat Senang, Ayahnya Lapor Polisi

Bocah Ini Habiskan Uang Jajan Bulanan Rp6,4 Juta untuk Pijat Senang, Ayahnya Lapor Polisi

Global | sindonews | Senin, 28 April 2025 - 15:07
share

Seorang pelajar berusia 16 tahun di Singapura menghabiskan uang saku bulanannya sebesar SGD500 (Rp6,4 juta) di tempat tak terduga, yakni panti pijat "senang".

Bocah laki-laki 16 tahun itu tidak punya pilihan selain meminta uang saku tambahan dari ayahnya setelah menghabiskan uang saku sebelumnya di pusat pijat yang menawarkan "happy ending" atau "akhir yang bahagia".

Bocah itu menerima permintaan pertemanan di WeChat, yang disetujuinya, dan orang di aplikasi itu mengaku sebagai tukang pijat dari pusat pijat terdekatserta mengatakan kepadanya bahwa dia menyediakan layanan "happy ending".

Tidak butuh waktu lama bagi percakapan mereka untuk berubah menjadi eksplisit, yang melibatkan pembicaraan tentang layanan seksual dan harganya.

Pengalaman satu kali itu berubah menjadi kecanduan, mendorong anak laki-laki itu untuk mengunjungi pusat pijat beberapa kali, tetapi rahasianya terungkap setelah dia menghabiskan uang saku bulanannya.

Ayahnya, Chan, yang berbagi cerita dengan Shin Ming Daily News, bingung dan bertanya kepada istrinya apakah dia telah memberikan uang saku bulanannya kepada anak itu.

Orang tuanya kemudian menginterogasi anak itu dan memaksanya untuk memberi tahu mereka tentang uangnya, yang akhirnya dia akui.

"Dia keras kepala dan menolak untuk berbicara sampai kami mengatakan kepadanya bahwa kami akan memanggil polisi jika dia tetap diam. Kami kemudian memeriksa ponselnya dan menemukan percakapan antara dia dan tukang pijat itu," kata Chan.

Yang mengejutkan, anak laki-laki itu menghabiskan lebih dari uang saku bulanannya untuk layanan pijat.

Orang tua tersebut kemudian mengajukan laporan polisi terhadap tempat pijat tersebut karena merayu putranya.

Pasangan tersebut mendatangi tempat pijat tersebut untuk menghadapi para karyawan di sana, dan sang ibu juga menyadari sesuatu yang mencurigakan saat tempat tersebut redup.

Namun, Chan mengakui bahwa putranya juga bersalah.

"Mengapa tempat pijat tersebut memangsa para remaja?" katanya, seperti dikutip dari WorldofBuzz, Senin (28/4/2025).

Mengenai anak laki-laki tersebut, telepon genggamnya telah disita, dan uang saku bulanannya kini diberikan setiap hari.

Chan mengatakan hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa putranya memiliki cukup uang untuk hari itu, dan mengambil telepon genggam anak laki-laki tersebut akan menghentikan percakapannya dengan si tukang pijat.