Roket-roket Kamboja Gempur Thailand, Siapa Bilang Gencatan Senjata?
Rentetan tembakan roket Kamboja telah menggempur wilayah Thailand pada Minggu (27/7/2025), menandai hari keempat pertempuran kedua negara. Serangan ini mengabaikan seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada kedua pihak untuk gencatan senjata.
Mayor Jenderal Winthai Suvaree, juru bicara Angkatan Darat Kerajaan Thailand, mengatakan pasukan Kamboja terus melancarkan serangan lintas batas ke Thailand meskipun Trump menyerukan gencatan senjata selama perundingannya dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan Penjabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai.
“Kamboja belum menghentikan tembakan. Penembakan dimulai pagi ini, dengan roket mendarat di luar zona operasi militer di Provinsi Surin,” kata Winthai, seperti dikutip dari Nation Thailand.
Baca Juga: Perang Thailand-Kamboja: Sekutu AS Bersenjata Kuat vs Musuh Lemah Tapi Didukung China
Israel Lancarkan Serangan Udara di Gaza saat Gencatan Senjata, Tewaskan 22 Warga Palestina
Kolonel Richcha Suksuwanon, wakil juru bicara militer, mengonfirmasi bahwa sekitar pukul 04.00 pagi, pasukan Kamboja menembakkan peluru artileri ke kuil Ta Muen di distrik Phanom Dong Rak, provinsi Surin, dan juga menembaki wilayah perbatasan Chong Arn Ma di distrik Nam Yuen, Ubon Ratchathani. Serangan tersebut menyusul upaya Kamboja untuk merebut kembali wilayah-wilayah strategis yang sebelumnya telah diamankan oleh pasukan Thailand.
Sebagai tanggapan, militer Thailand membalas dengan artileri jarak jauh yang menargetkan sistem roket dan artileri Kamboja.
Mengenai upaya Trump untuk menengahi konflik pada malam sebelumnya, Richcha mengatakan bahwa operasi di medan perang adalah masalah yang terpisah."Unit-unit garis depan terus mengikuti perintah taktis. Apakah gencatan senjata akan terjadi sepenuhnya bergantung pada inisiatif Kamboja untuk meminta perundingan bilateral," katanya.
Sementara itu, laman Facebook "Army Trend Watch" mengunggah pesan yang berbunyi: "Siapa bilang ada gencatan senjata? Kamboja menembakkan roket BM-21 ke kuil Ta Muen Thom, merusak warisan kuno. Hun Sen berencana, Hun Manet mengeksekusi."
Menurut sumber militer Thailand, pada pukul 04.30 pagi, pasukan Kamboja melancarkan serangan roket ganda BM-21 yang ditujukan ke pasukan Thailand. Namun, roket-roket tersebut justru menghantam wilayah sipil, termasuk rumah-rumah, fasilitas medis, dan pusat-pusat komunitas.Pada pukul 06.30, peluru artileri tak dikenal mendarat di Desa Ban Ta Sor, Ban Pluang, Prasat, Provinsi Surin, menyebabkan kebakaran di rumah-rumah warga sipil. Petugas pemadam kebakaran dan tim tanggap darurat dikerahkan untuk memadamkan api.
Sepuluh menit kemudian, pada pukul 06.40, lebih banyak artileri Kamboja menghantam rumah lain di Surin, mengakibatkan kerugian total akibat kebakaran.
Pada pukul 07.45, tiga peluru artileri mendarat di Ban Nong Joob, Ta Miang, juga di Phanom Dong Rak. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Pada pukul 07.50, rentetan roket BM-21 lainnya menghantam wilayah Chong Chom di Surin, merusak lebih banyak rumah. Untungnya, warga telah dievakuasi terlebih dahulu ke zona aman yang telah ditentukan.



